Selasa 14 Feb 2023 15:21 WIB

Tak Peduli Protes Ribuan Warga Israel, Netanyahu Rombak Sistem Hukum

Netanyahu secara resmi meluncurkan rencana kontroversialnya untuk rombak sistem hukum

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Puluhan ribu warga Israel pada Senin (13/2/2023) menggelar aksi demonstrasi di luar gedung parlemen Israel, Knesset untuk memprotes kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pemerintah Netanyahu secara resmi meluncurkan rencana kontroversialnya untuk merombak sistem hukum.
Foto:

Senin malam, menteri kehakiman Netanyahu, Yariv Levin, dan Rothman, ketua komite, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengundang para pemimpin oposisi untuk pertemuan yang diselenggarakan oleh presiden. Namun para pemimpin oposisi menolak tawaran itu, dengan mengatakan undang-undang tersebut harus dibekukan sebelum dialog digelar kembali. Apa lagi yang menghancurkan protes,” kata Merav Michaeli, pemimpin oposisi Partai Buruh.

Sementara di pihak Netanyahu, Levin dan Rothman menyatakan penyesalan atas tanggapan tersebut dan mengatakan mereka siap untuk segera bertemu dengan politisi oposisi mana pun.

Netanyahu dan sekutunya mulai menjabat pada bulan Desember setelah pemilihan kelima negara itu dalam waktu kurang dari empat tahun. Pemilihan itu, seperti pendahulunya, berfokus pada kelayakan Netanyahu untuk menjabat pada saat dia menghadapi tuntutan pidana yang serius.

Netanyahu mengecam polisi, jaksa, dan hakim negara itu, dengan mengatakan dia adalah korban dari konspirasi gaya negara bagian untuk menggulingkannya. Para pengkritiknya mengatakan dia dimotivasi oleh dendam pribadi dan rencana itu akan menempatkan Israel di jalur yang mirip dengan negara-negara otoriter seperti Hungaria dan Polandia.

Eliad Shraga, ketua Gerakan untuk Pemerintahan Berkualitas, sebuah kelompok masyarakat sipil yang mengorganisir demonstrasi Senin, mengatakan pertemuan itu dimaksudkan untuk mengirim pesan dukungan ke Mahkamah Agung dan peringatan ke Knesset.

“Kami datang untuk berdemonstrasi menentang undang-undang yang sangat agresif, yang akan mengubah Israel dari demokrasi liberal menjadi kediktatoran fasis,” katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement