Selasa 16 May 2023 08:53 WIB

Lembaga Survei Berdalih Setelah Gagal Prediksi Erdogan Kalah

Di antara dalih lembaga survei, yaitu gempa bumi besar pada Februari dan Ramadhan.

Jurnalis menyaksikan hasil perhitungan cepat pemilu di markas besar Partai Rakyat Republik, CHP, di Ankara, Turki, Ahad, (14/5/2023).
Foto:

Sampaikan dalih

Salah satu lembaga survei, MAK, dalam hasil jajak pendapat yang dipublikasikan pada 7 Mei menunjukkan, Kilicdaroglu menang dengan 50,9 persen suara. Dengan demikian, ia menang pilpres hanya dalam satu putaran. 

Merespons tak sesuainya hasil jajak pendapat dengan hasil penghitungan suara, Direktur MAK Mehmet Ali Kulat berdalih, pelaksanaan jajak pendapat agak lebih sukar karena pengaruh sejumlah faktor di lapangan. 

Ia menyebut dalihnya, di antaranya dampak gempa bumi besar yang mengguncang Turki pada Februari, Ramadhan yang berlangsung dari Maret sampai April.

’’Terdapat 20 hari setelah Ramadhan dan Anda tak dapat secara legal melakukan jajak pendapat di 10 hari terakhir. Kondisi ini membuat kami kesulitan. Kami sebagai lembaga survei, mestinya tak menjadikan kondisi itu sebagai ‘excuse’,’’ katanya, Senin (15/5/2023). 

Selain unggul di pilpres, People's Alliance, koalisi partai pendukung Erdogan juga meraih suara mayoritas kursi parlemen. Jumlahnya mencapai 321 dari total 600 kursi. Ini bisa menjadi bekal berarti bagi Erdogan dalam putaran kedua pilpres mendatang. 

Sejumlah lembaga survei, termasuk MAK, memang memprediksi kursi parlemen mayoritas bisa diraih People's Alliance.

Erik Meyersson, kepala startegi emerging market di SEB, mengatakan jajak pendapat di Turki, sebagai di banyak negara lainnya, sering berpotensi ‘’misleading’’, termasuk menghadapi responden yang tak menyatakan dengan jujur siapa yang akan mereka pilih. 

‘’Pemilih bisa saja memberikan sinyal tak senang dengan kebijakan pemerintah dengan menyanjung oposisi saat ditanya dalam jajak pendapat. Namun kenyataannya, di tempat pemungutan suara mereka mendukung pejawat,’’ ungkap Meyersson.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement