Jumat 26 May 2023 19:25 WIB

Iran dan Belgia Lakukan Pertukaran Tahanan 

Pada Januari, Iran menjatuhkan hukuman 40 tahun penjara pada Vandecasteele.

 Seorang pria Iran mengambil selfie di depan bendera besar Iran selama rapat umum menandai peringatan 43 tahun Revolusi Islam 1979, di alun-alun Azadi (Kebebasan) di Teheran, Iran, 11 Februari 2022. Acara tersebut menandai peringatan ke-43 tahun revolusi Islam, yang terjadi sepuluh hari setelah Ayatollah Ruhollah Khomeini kembali dari pengasingannya di Paris ke Iran, menggulingkan sistem monarki dan membentuk Republik Islam.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAherkenareh
Seorang pria Iran mengambil selfie di depan bendera besar Iran selama rapat umum menandai peringatan 43 tahun Revolusi Islam 1979, di alun-alun Azadi (Kebebasan) di Teheran, Iran, 11 Februari 2022. Acara tersebut menandai peringatan ke-43 tahun revolusi Islam, yang terjadi sepuluh hari setelah Ayatollah Ruhollah Khomeini kembali dari pengasingannya di Paris ke Iran, menggulingkan sistem monarki dan membentuk Republik Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Iran dan Belgia sepakat melakukan pertukaran tahanan, dimediasi Oman. Iran membebaskan pekerja sosial Olivier Vandecasteele, sedangkan Belgia melepas diplomat Iran, Assadollah Assadi. 

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, Jumat (26/5/2023) menjelaskan, Assadi sedang dalam perjalanan pulang. Sementara, Perdana Menteri Belgia Alxender De Croo  juga menyatakan, Olivier tak lama lagi bakal tiba di negaranya sendiri. 

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Oman mengungkapkan, Assadi dipindahkan dari Brussels dan Olivier dari Teheran menuju ibu kota Oman, Muscat. Kemudian, dari sana mereka diterbangkan ke negaranya masing-masing. 

Amirabdollahian berterima kasih kepada Oman atas perannya dalam pembebasan Assadi.’’Diplomat kami ditahan secara tak sah di Jerman dan Belgia lebih dari dua tahun, itu melanggar hukum internasional. Kini dia pulang ke tanah airnya sendiri,’’ujarnya seperti dilansir Aljazirah.

Pada Januari, Iran menjatuhkan hukuman 40 tahun penjara pada Vandecasteele dan 74 cambukan setelah mendakwanya melakukan kegiatan mata-mata. Pengadilan dilakukan secara tertutup. Warga Belgia tersebut juga didenda 1 juta dolar AS. 

Vandecasteele bekerja untuk sejumlah organisasi kemanusiaan. Pemerintah Belgia dan keluarga Vandecasteele berulang kali menegaskan dia bukanlah mata-mata. ‘’Olivier menghabiskan 455 hari di penjara Teheran dalam kondisi mengenaskan,’’ kata De Croo.

Pada 2021, Belgia mendakwa Assadi merencanakan serangan bom terhadap kelompok oposisi Iran yang mengasingkan di Prancis. Pengadilan memvonisnya 20 tahun penjara. Intelijen Belgia meyakini dia pejabat intelijen dan kementerian keamanan. 

Assadi melakukan penyamaran di Kedubes Iran di Austria. Namun Pemerintah Iran menepis keterlibatannya. Selama bertahun-tahun, Iran memenjarakan sejumlah warga asing dan berkewarganegaraan ganda. Menuduh mereka mata-mata atau membahayakan keamanan negara. 

Sejumlah dugaan menyebutkan, Iran menggunakan sejumlah tahanan warga asing untuk meningkatkan posisi tawar terhadap Barat. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement