Jumat 16 Jun 2023 09:34 WIB

Jihad Islam Klaim Telah Mengidentifikasi Kelemahan Israel

Sekjen Jihad Islam mengkalim tahu bagaimana melawan Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Sekretaris Jenderal kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam, Ziyad Al-Nakhalah bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.
Foto:

Jihad Islam dan Israel mencapai gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir. Jihad Islam telah menuntut penghentian kebijakan Israel yang menargetkan para pemimpinnya. Sementara Israel akan menawarkan ketenangan demi ketenangan.

Ini adalah serangan terbaru dari serangkaian pertempuran panjang antara Israel dan militan Palestina di Gaza sejak Hamas menguasai wilayah pantai itu pada 2007. Tetapi kesepakatan gencatan senjata tidak mungkin dapat mengatasi banyak masalah yang telah memicu pertempuran berulang kali, termasuk blokade Israel yang sedang berlangsung di Gaza, persenjataan besar yang dimiliki oleh Hamas dan Jihas Islam, serta kebijakan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem timur.

Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Karena situasi yang mudah memanas di wilayah pendudukan Tepi Barat, militer Israel menyerbu kamp pengungsi Balata di dekat Kota Nablus. Hal ini memicu baku tembak yang menewaskan dua warga Palestina.  Dalam insiden terpisah di dekat Kota Jenin, polisi Israel mengatakan mereka menembak dan membunuh seorang tersangka penyerang Palestina yang berlari ke arah tentara dengan memegang pisau.

Pertempuran Israel-Palestina telah melonjak di Tepi Barat di bawah pemerintahan kanan Israel.  Sejak awal tahun ini, 111 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat dan Yerusalem timur, setidaknya setengah dari mereka berafiliasi dengan kelompok militan. Menurut penghitungan oleh The Associated Press, ini adalah jumlah kematian tertinggi dalam dua dekade.  Saat itu, 20 orang tewas dalam serangan Palestina terhadap Israel.

sumber : Reuters / AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement