REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Putra mantan Presiden Libya Moammar Qaddafi yang ditahan di Beirut mengalami penurunan kesehatan setelah aksi mogok makannya memasuki pekan kedua. Hannibal Qaddafi memprotes penahanannya yang tanpa pengadilan.
Pengacaranya Paul Romanos mengatakan Hannibal hanya minum sedikit air. Romanos menambahkan kliennya lemas dan mengalami nyeri otot.
"Kalau bukan karena tekad kuatnya, ia tidak akan bisa melanjutkannya," kata Romanos mengenai Hannibal, Jumat (17/6/2023).
Ia mengatakan dokter melakukan pemeriksaan harian pada tahanan yang juga mengalami sakit punggung yang ternyata peradangan tulang belakang. Bulan lalu Romanos mengatakan sakit tulang punggung itu disebabkan Hannibal ditahan di ruangan sempit sehingga tidak bisa bergerak bebas dan berolahraga.
Hannibal Qaddafi ditahan di Lebanon sejak 2015 setelah diculik dari Suriah di mana ia hidup sebagai pengungsi politik. Ia diculik milisi Lebanon yang meminta informasi mengenai keberadaan ulama Syiah Moussa al-Sadr yang hilang di Libya sekitar 45 tahun yang lalu.
Polisi Lebanon kemudian mengumumkan berhasil mengambil Hannibal dari utara Kota Baalbek di mana ia ditahan. Sejak itu ia ditahan ditahan di Beirut tanpa proses pengadilan.
Hilangnya al-Sadr pada tahun 1978 menjadi keresahan...