Ahad 18 Jun 2023 19:04 WIB

Misi Blinken di Beijing, Upaya Redakan Ketegangan AS-Cina

Blinken adalah pejabat tertinggi AS yang kunjungi Cina sejak Presiden Biden menjabat.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang (kanan) di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, China,  Ahad (18/6/2023).
Foto:

Para pejabat AS mengatakan bahwa Blinken akan menanyakan setiap poin persoalan ini. Meskipun sepertinya, kedua pihak cenderung akan saling bertahan dengan posisi mereka, yang sudah mengakar.

Sehari sebelum terbang ke Beijing, Blinken menekankan pentingnya AS dan Cina membangun dan mempertahankan jalur komunikasi yang lebih baik. AS ingin memastikan bahwa persaingan yang sedang berlangsung dengan Cina tidak berbelok ke arah konflik, karena kesalahpahaman bisa dapat dihindari, katanya kepada para wartawan.

Biden dan Xi telah membuat komitmen untuk meningkatkan komunikasi dengan tepat. "Sehingga kami dapat memastikan bahwa kami berkomunikasi sejelas mungkin untuk menghindari kemungkinan kesalahpahaman dan miskomunikasi," kata Blinken pada Jumat lalu.

Sebelumnya, Xi juga menawarkan sebuah isyarat tentang kemungkinan kesediaan Cina untuk mengurangi ketegangan dengan AS. Xi mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan salah satu pendiri Microsoft Corp, Bill Gates, pada Jumat bahwa Amerika Serikat dan Cina dapat bekerja sama untuk saling menguntungkan kedua negara.

"Saya percaya bahwa fondasi hubungan Cina-AS terletak pada rakyatnya," kata Xi kepada Gates. "Dalam situasi dunia saat ini, kita dapat melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi kedua negara kita, rakyat kedua negara, dan seluruh umat manusia," ujarnya.

Biden mengatakan kepada wartawan Gedung Putih pada Sabtu (17/6/2023), bahwa ia berharap selama beberapa bulan ke depan akan kembali bertemu Xi Jinping. "Saya akan bertemu dengan Xi lagi dan berbicara tentang perbedaan yang wajar yang kami miliki, tetapi juga bagaimana ... untuk akur," kata Biden.

Kesempatan untuk pertemuan semacam itu dapat terjadi pada pertemuan para pemimpin Kelompok 20 pada bulan September di New Delhi dan pada KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik pada bulan November di San Francisco yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat.

Sejak pembatalan perjalanan Blinken pada bulan Februari lalu, telah ada beberapa keterlibatan pejabat tingkat tinggi kedua negara. Kepala CIA William Burns melakukan perjalanan ke Cina pada bulan Mei, sementara menteri perdagangan Cina melakukan perjalanan ke AS dan penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, bertemu dengan Wang di Wina pada bulan Mei juga.

Namun, pertemuan itu diselingi oleh semburan retorika kemarahan dari kedua belah pihak terkait Selat Taiwan, niat kedua negara yang lebih luas di Indo-Pasifik. Termasuk penolakan Cina untuk mengutuk Rusia atas perangnya melawan Ukraina, dan tuduhan dari Washington bahwa Beijing berusaha meningkatkan kemampuan pengawasan intelijennya di seluruh dunia, termasuk di Kuba.

(Awal bulan ini, menteri pertahanan Cina menolak permintaan....)

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement