Rabu 21 Jun 2023 05:15 WIB

AS tak Dukung Kemerdekaan Taiwan Tapi Tetap Pasok Alutsista

AS akan tetap membantu Taipei untuk memiliki kemampuan pertahanan diri.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
U.S. Secretary of State Antony Blinken meets with Chinese President Xi Jinping in the Great Hall of the People in Beijing, China, Monday, June 19, 2023.
Foto: Leah Millis/Pool Photo via AP
U.S. Secretary of State Antony Blinken meets with Chinese President Xi Jinping in the Great Hall of the People in Beijing, China, Monday, June 19, 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan negaranya tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Kendati tak mendukung kemerdekaan Taiwan, Blinken menekankan, AS akan tetap membantu Taipei untuk memiliki kemampuan pertahanan diri. Sebab, hal itu telah dimandatkan dalam undang-undang (UU) AS.

“Kami tetap berkomitmen untuk melanjutkan tanggung jawab kami di bawah Taiwan Relations Act (UU Hubungan Taiwan), termasuk memastikan Taiwan memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri," ujar Blinken.

Baca Juga

Usai melakukan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, Senin (19/6/2023), Blinken menegaskan tetap menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo Taiwan.

“Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Kami tetap menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo (Selat Taiwan) oleh kedua belah pihak,” kata Blinken dalam konferensi pers seusai bertemu Xi Jinping, dikutip laman Fox News.

Dia juga mengungkapkan, AS mengharapkan resolusi damai untuk perselisihan di Selat Taiwan. AS dan beberapa negara lainnya, kata Blinken, tetap memiliki keprihatinan mendalam atas sejumlah tindakan provokatif yang diambil Cina sejak 2016. “Alasan mengapa hal ini menjadi perhatian banyak negara, bukan hanya AS, adalah karena akan terjadi krisis atas Taiwan, kemungkinan besar hal itu dapat menghasilkan krisis ekonomi yang dapat mempengaruhi secara harfiah seluruh dunia,” ucapnya.

"50 persen lalu lintas peti kemas komersial melewati Selat Taiwan setiap hari. 70 persen semikonduktor diproduksi di Taiwan. Jika sebagai akibat dari krisis yang dilakukan offline, itu akan memiliki konsekuensi dramatis bagi hampir setiap negara di seluruh dunia,” tambah Blinken.

AS tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan karena mengakui prinsip satu-Cina. Namun dalam ketegangan di Selat Taiwan, Washington berpihak dan mendukung Taiwan. Isu Taiwan menjadi salah satu isu yang membuat hubungan AS dan Cina dibekap ketegangan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement