Senin 26 Jun 2023 22:49 WIB

Cina Percaya Nasib Timur Tengah Harus Berada di Tangan Mereka Sendiri

Cina telah menjadi pendukung setia perjuangan pembebasan nasional Palestina.

Pertemuan SCO di Cina untuk membahas soal Timur Tengah
Foto: AP
Pertemuan SCO di Cina untuk membahas soal Timur Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Cina untuk Indonesia Lu Kang mengatakan bahwa Cina selalu percaya bahwa nasib Timur Tengah harus berada di tangan negara-negara di kawasan tersebut. Lu Kang juga mengatakan bahwa Cina dengan tegas mendukung perjuangan negara-negara Timur Tengah untuk membebaskan diri dari penjajahan dan berjuang untuk penentuan nasibnya sendiri.

"Sejak Perang Dingin, Cina telah berkomitmen pada kejujuran dan keadilan, pada kedaulatan, integritas wilayah, dan martabat nasional negara-negara Timur Tengah, dan pada penyelesaian perbedaan melalui dialog dan negosiasi," kata Lu Kang di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Baca Juga

Lu Kang menyampaikan hal tersebut dalam acara seminar 'Pengaruh Cina di Timur Tengah dan Prospek Stabilitas dan Perdamaian' yang diadakan oleh Sekolah Strategis dan Studi Global Universitas Indonesia di Jakarta.

Menurut Lu Kang, komitmen mereka berpedoman pada politik luar negeri Cina di tempat lainnya, yaitu menghormati kedaulatan dan kemerdekaan negara-negara kawasan, menghormati peran utama mereka dalam urusan kawasan.

Selain itu, Cina juga mendukung persatuan dan kerja sama di antara negara-negara berkembang, mendukung dialog dan konsultasi sebagai sarana penyelesaian perbedaan, dan menentang campur tangan pihak eksternal.

Dia juga mengatakan bahwa komitmen dan praktik Cina terhadap pedoman tersebut yang membuat Cina mendapat kepercayaan dari negara-negara berkembang, termasuk Timur Tengah. "Ini adalah kepercayaan pada posisi dan kebijakan kami yang gigih terhadap Timur Tengah, prinsip-prinsip panduan diplomasi kami yang telah lama dipegang, dan peran konstruktif kami di dunia saat ini," katanya.

Mengenai rekonsiliasi Arab Saudi dengan Iran, ia mengatakan bahwa pujian atas dimulainya kembali hubungan diplomatik harus diberikan terutama kepada kedua negara itu sendiri. "Rekonsiliasi adalah pilihan yang dibuat secara independen oleh kedua negara. Hal ini adalah aspirasi yang berlaku untuk orang-orang Timur Tengah," katanya.

Selain itu, Cina juga telah menjadi pendukung setia perjuangan pembebasan nasional Palestina, dan Presiden Cina Xi Jinping telah mengajukan proposal tiga poin tentang masalah Palestina saat Presiden Palestina Mahmoud Abbas berkunjung ke Cina.

"Menyoroti pembentukan negara Palestina merdeka, lebih banyak bantuan pembangunan internasional dan bantuan kemanusiaan, dan arah pembicaraan damai yang benar," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement