Kamis 29 Jun 2023 00:45 WIB

Seorang Jenderal Rusia Sudah Tahu Rencana Pemberontakan Wagner

Jenderal Sergey Surovikin sudah mengetahui Wagner akan melakukan pemberontakan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Wakil komandan operasi militer Rusia di Ukraina, Jenderal Sergey Surovikin sudah mengetahui bahwa pemimpin dan pendiri tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin telah merencanakan pemberontakan
Foto:

Putin memuji sikap patriotik warganya saat terjadi pemberontakan oleh pasukan Grup Wagner. Putin mengatakan, solidaritas sipil telah menunjukkan bahwa upaya apapun untuk menciptakan kekacauan internal pasti akan gagal. Putin juga memberi hormat kepada tentara, personel pertahanan dan keamanan.

“Saya berterima kasih kepada semua personel militer, petugas penegak hukum, layanan khusus kami yang menghalangi para pemberontak, tetap setia pada tugas, sumpah, dan rakyat mereka. Keberanian dan pengorbanan diri dari pilot-pahlawan yang gugur menyelamatkan Rusia dari konsekuensi tragis yang menghancurkan," ujar Putin.

Dalam pidatonya, Putin tidak secara langsung menyebut Prigozhin sebagai pengkhianat. Putin mengatakan, para penyelenggara pemberontakan bersenjata telah mengkhianati negara dan rakyat. Mereka juga terlibat dalam kejahatan.  

Pada Jumat (23/6/2023) malam, Prigozhin mengerahkan angkatan bersenjata lengkapnya untuk beraksi di jalan-jalan Rusia  Selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, dia berargumen bahwa perang Rusia di Ukraina sangat buruk dan para elit tidak peduli berapa banyak nyawa orang Rusia yang hilang.

Namun pasukan Grup Wagner mundur dari markas militer Rusia di Rostov-on-Don pada Sabtu (24/6/2023). Pasukan Wagner mundur setelah menyetujui kesepakatan bahwa mereka akan berada di Belarusia, dan Rusia tidak mengambil  tindakan hukum apa pun terhadap pasukan Wagner. Prigozhin mengatakan, pemberontakan itu tidak bertujuan untuk kudeta melainkan aksi protes semata.

“Tujuan pawai adalah untuk mencegah penghancuran kelompok Wagner. Kami pergi untuk menunjukkan protes kami, bukan untuk menggulingkan pemerintah negara,” kata Prigozhin dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Pemberontakan Prigozhin berdampak besar di Rusia dan internasional.  Konsensus umum di antara politisi dan analis adalah pemberontakan telah melemahkan Putin. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keputusan Putin pada saat kritis, terutama ketika pasukannya menghadapi serangan balasan yang intens di Ukraina.

sumber : Reuters

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement