REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia akan membahas peluang peningkatan kerja sama dengan para Menteri Luar Negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam pertemuan para menlu organisasi tersebut di Jakarta pekan depan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Jumat (7/7/2023) mengungkapkan bahwa Menlu Sergey Lavrov akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut pada 13-14 Juli sebagai bagian dari KTT Rusia-ASEAN, KTT Asia Timur (EAS), dan Forum Regional ASEAN (ARF).
"Kami akan membahas langkah-langkah untuk membuka area kerja sama baru, termasuk transformasi digital dan pengembangan kota pintar," kata Zakharova dalam pernyataan yang dirilis Kemlu Rusia.
Peningkatan hubungan antara ASEAN dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) dan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) akan menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut, mengingat kepentingan bersama kami dalam memperluas proses integrasi dan liberalisasi perdagangan di Eurasia Raya.
EAEU merupakan uni kerja sama ekonomi yang beranggotakan Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan, sedangkan SCO adalah organisasi antarbangsa Asia yang terdiri atas China, India, Rusia, Pakistan, Iran, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Pertemuan Rusia-ASEAN juga akan membahas masalah ketahanan energi dan pangan di tengah situasi sulit pasar global yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan sanksi anti-Rusia yang diberlakukan Barat. Zakharova menambahkan bahwa Rusia juga ingin mendorong interaksi dengan ASEAN di berbagai bidang, termasuk pembangunan kapasitas dalam memerangi terorisme dan kejahatan lintas negara.
Sementara itu, pada pertemuan EAS dan ARF, Moskow akan membahas tentang meningkatnya risiko yang timbul akibat kebijakan Barat untuk menempatkan militer di kawasan Asia-Pasifik. "Rusia juga mendukung sentralitas ASEAN dalam mempertahankan arsitektur regional di kawasan," kata Zakharova.
Rusia merupakan salah satu mitra ASEAN, yang pada tahun ini menandai peringatan lima tahun kemitraan strategis antara kedua pihak.