Selasa 11 Jul 2023 14:09 WIB

Rahasia Terbongkar, Korban Jiwa Rusia dalam Perang Capai 50 Ribu

Mendokumentasikan angka kematian menjadi tindakan pembangkangan dan sifatnya rahasia

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Media independen Rusia menghitung jumlah pasti korban jiwa dari Rusia dalam perang di Ukraina.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Media independen Rusia menghitung jumlah pasti korban jiwa dari Rusia dalam perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Dua media independen Rusia, Mediazona dan Meduza bekerja sama dengan ilmuwan data dari dari Universitas Tübingen Jerman, untuk menghitung jumlah pasti korban jiwa dari Rusia dalam perang di Ukraina. Mereka mengumumkan Rusia kehilangan hampir 50 ribu orang.

Mereka menggunakan data pemerintah Rusia untuk mengungkapkan salah satu rahasia Moskow yakni soal jumlah pasti korban jiwa Rusia dalam invasi ke Ukraina. Mereka menggunakan konsep statistik yang dipopulerkan selama pandemi Covid-19 yang disebut kematian berlebih atau ekses mortalitas.

Dengan menggunakan catatan warisan dan data kematian resmi, mereka membandingkan jumlah pria di bawah 50 tahun yang meninggal dunia antara Februari 2022 sampai Mei 2023 dengan periode biasa. Moskow maupun Kiev tidak mengungkapkan data kerugian militer dalam perang.

Masing-masing pihak berusaha melebih-lebihkan korban jiwa lawannya. Rusia mengungkapkan jumlah tentara mereka yang tewas dalam perang hanya 6.000 orang. Aktivis dan wartawan independen Rusia mengatakan media-media di negara itu ditekan untuk tidak mengungkapkan data pastinya.  

Mendokumentasikan angka kematian menjadi tindakan pembangkangan. Siapa pun yang melanggarnya akan dijatuhi hukum keras dan berpotensi didakwa pasal pidana.

Namun Mediazona dan BBC Rusia dibantu jaringan sukarelawan menggunakan unggahan media sosial dan foto makam di seluruh Rusia untuk membangun pangkalan data untuk mengkonfirmasi jumlah kematian dalam perang. Hingga 7 Juli lalu mereka mengidentifikasi 27.432 tentara Rusia yang meninggal dunia.

"Ini hanya tentara yang kami tahu nama dan setiap kematian telah diverikasi beberapa sumber," kata editor Mediazona Dmitry Treshchanin yang mengawasi investigasi ini, Selasa (11/7/2023).

"Perkiraan kami dengan Meduza mengizinkan kami untuk melihat kematian-kematian 'tersembunyi', kematian-kematian yang pemerintah Rusia tutupi dengan mati-matian dan gagal," katanya.

Untuk mendapatkan jumlah yang komprehensif, wartawan Mediazona dan Meduza mendapatkan catatan warisan yang diajukan ke pihak berwenang Rusia. Data mereka dari Pencatatan Pengesahan Nasional yang berisi informasi lebih dari 11 juta orang yang meninggal dari 2014 sampai Mei 2023.

Berdasarkan analisa mereka pada tahun 2022 terdapat 25 ribu kasus warisan untuk pria berusia 15 sampai 49 tahun. Pada 27 Mei 2023 jumlah kasus mencapai 47 ribu.

Lonjakan ini sesuai dengan asesmen Gedung Putih bulan Mei lalu yang menyatakan lebih dari 20 ribu tentara Rusia tewas di Ukraina sejak bulan Desember. Meski angkanya lebih rendah dari asesmen intelijen Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Pada Februari lalu Kementerian Pertahanan Inggris memperkirakan sekitar 40 sampai 60 ribu tentara Rusia tewas dalam perang di Ukraina. Asesmen Badan Intelijen Pertahanan AS yang bocor menyebutkan pada tahun pertama perang sekitar 35 sampai 40 ribu tentara Rusia tewas di Ukraina.

"Angka mereka mungkin akurat mungkin juga tidak," kata editor Mediazona, Treshchanin.

"Meski bila mereka memiliki sumber di Kementerian Pertahanan Rusia, datanya sendiri bisa tidak lengkap. Sangat amat sulit untuk mengumpulkan semua korban jiwa dari angkatan darat, Rosgvardia, batalion Akhmat, berbagai kompi militer swasta, di mana Wagner adalah yang terbesar, tetapi bukan satu-satunya."

"Korban jiwa di antara narapidana yang awalnya direkrut Wagner dan sekarang Kementerian Pertahanan, juga merupakan masalah yang buram, dengan banyak potensi manipulasi. Statistik dapat memberikan angka yang lebih baik," tambahnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement