Pemerintah Mesir menyampaikan kepada kuasa usaha,’’Mengutuk keras dan sepenuhnya menolak aksi tersebut. Sangat disayangkan insiden ini terjadi berulang, mereka membakar kitab suci Alquran,’’ demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.
Dalam pernyataannya pada Ahad, Sekjen OKI Hissein Brahim Taha menyampaikan kekecewaan atas berulangnya insiden yang menyerang kesakralan Islam. Tindakan itu merupakan kebencian terhadap agama, intoleran, dan diskriminasi. Konsekuensinya sangat membahayakan.
Pada Senin, Kementerian Luar Negeri Irak meminta negara-negara Eropa mengkaji ulang mengenai kebebasan berekspresi ini yang dianggap sudah kelewatan. ‘’Mestinya mereka secepatnya merenungkan kembali soal kebebesan berekspresi ini.’’
Termasuk hak berunjuk rasa untuk membakar Alquran dan kitab suci agama lainnya. Turki juga melayangkan kecamannya yang menganggapnya sebuah serangan terhadap Alquran dan mendesak Denmark mencegah kebencian terhadap Islam.
Pemerintah Denmark meresponsnya dengan mengutuk pembakaran itu sebagai tindakan provokatif dan memalukan. Namun, lagi-lagi mereka menyatakan tak memiliki kuasa untuk mengeblok para demonstran yang tak melakukan kekerasan itu.