Rabu 16 Aug 2023 13:41 WIB

TLS-BCT, Senjata Elektronik Tempur Tercanggih Milik Angkatan Darat AS

Senjata ini menggabungkan kemampuan intelijen siber, jamming dan sinyal.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Tank (ilustrasi). Pada September 2023 Angkatan Darat AS akan menguji Terrestrial Layer System-Brigade Combat Team (TLS-BCT), senjata yang menggabungkan kemampuan intelijen siber, jamming dan sinyal.
Foto: EPA-EFE/VALDA KALNINA
Tank (ilustrasi). Pada September 2023 Angkatan Darat AS akan menguji Terrestrial Layer System-Brigade Combat Team (TLS-BCT), senjata yang menggabungkan kemampuan intelijen siber, jamming dan sinyal.

REPUBLIKA.CO.ID, Angkatan Darat AS akan Akan Uji Alat Gabungan Intelijen Siber, Jamming dan Sinyal

Baca Juga

AUGUSTA -- Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) akan memamerkan salah satu senjata elektronik tempurnya pada tahun ini. Pada September mendatang Angkatan Darat AS berencana menguji Terrestrial Layer System-Brigade Combat Team (TLS-BCT).

Eksekutif program untuk intelijen, peperangan elektronik, dan sensor Angkatan Darat AS (PEO IEW&S) Brigadir Jenderal Ed Baker mengatakan senjata ini menggabungkan kemampuan intelijen siber, jamming dan sinyal.  

"Ini semua ada pada Stryker dan akan diuji sebanyak fungsi yang bisa dilakukannya, mulai dari EW (Electronic Warfare atau kapabilitas tempur elektronik) sampai SIGINT (Signals Intelligence atau kapabilitas mengumpulkan dan menganalisa informasi dari radar), berdasarkan batas jangkauan dan hasil ancamannya," kata Barker pada Defence News di sela pertemuan AFCEA TechNet Augusta, Selasa (15/8/2023) kemarin.

"Pada dasarnya ini mengkarakterisasi sistem, bagaimana kinerjanya terhadap pemancar ancaman, dan kemampuan untuk melakukan utas misi," tambah Barker.

Barker mengatakan umpan balik dari pasukan dan kemampuan beradaptasi dengan cepat merupakan kunci keberhasilan pengembangan teknologi.

TLS-BCT merupakan sarana formasi Angkatan Darat untuk memahami lingkungan mereka dan mengganggu jaringan dan elektronik canggih yang digunakan oleh Cina, Rusia, dan musuh AS lainnya. Defence News menjelaskan mengendalikan spektrum elektromagnetik sangat penting dalam peperangan, karena digunakan untuk memandu peluru, berkomunikasi, mengecoh, dan mengalahkan musuh.

Pada bulan April lalu Angkatan Darat AS menggaet Lockheed Martin untuk memasang kendaraan tempur Stryker, yang diproduksi General Dynamics, dengan teknologi TLS-BCT dan mulai berencana mengoperasikannya di atas Armored Multi-Purpose Vehicle (AMPV) produk BAE Systems.

AMPV menggantikan kendaraan pengangkut pasukan M113 era Perang Dingin. Ratusan kendaraan tempur itu sudah diperuntukkan bagi Ukraina untuk membantu memukul mundur pasukan Rusia.

Pada 7 Agustus lalu Asisten Sekretaris Angkatan Darat untuk Akuisisi, Logistik, dan Teknologi Doug Bush mengatakan TLS-BCT "berada di jalurnya" dan ia merasa yakin dengan teknologi itu. Ia menambahkan efektivitas perang elektronik di Ukraina memotivasi angkatan darat untuk memiliki senjata jamming.  

"Kami memiliki program yang sedang berjalan. Angkatan Darat menginvestasikan dan membangun ulang kapabilitas tempur elektronik taktis kami, setelah lama ditinggalkan, selama lebih dari 20 tahun terakhir," kata Bush saat itu. n Lintar Satria

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement