Jumat 25 Aug 2023 12:49 WIB

Raisi: Iran Dukung Upaya Dedolarisasi oleh BRICS

Saat ini kepercayaan global terhadap efektivitas BRICS semakin meningkat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Iran, Ebrahim Raisi menjadi salah satu pemimpin dunia yang diundang ke KTT BRICS ke-15.
Foto:

Selain ekspansi anggota, isu lain yang mencuat pada KTT BRICS ke-15 adalah soal pengurangan ketergantungan pada dolar AS. Saat menyampaikan pidato secara virtual di KTT BRICS pada Selasa (22/8/2023) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, penggunaan dolar AS dalam transaksi perdagangan antar negara anggota BRICS telah menurun. Dia mengisyaratkan penurunan akan terus berlangsung karena BRICS tengah berupaya menggunakan mata uang nasional untuk perdagangan di antara mereka.

“Tahun lalu (penggunaan dolar AS) hanya 28,7 persen. Kebetulan, dalam KTT ini, kira akan membahas secara rinci seluruh permasalahan terkait transisi ke mata uang nasional di semua bidang kerja sama ekonomi antara kelima negara kita,” ujar Putin, dilaporkan Anadolu Agency.

Dia menambahkan, proses dedolarisasi ekonomi BRICS yang objektif dan tak dapat diubah kini semakin cepat. Menurutnya, New Development Bank yang dibentuk BRICS sebagai alternatif dari lembaga keuangan Barat memiliki peran besar dalam upaya ini.

Menurut Putin, peran BRICS saat ini sudah diperhitungkan. “Saya ingin menunjukkan bahwa negara-negara BRICS, dengan populasi 3 miliar orang, kini menyumbangkan hampir 26 persen PDB global,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Presiden Afsel Paul Mashatile mengatakan, dalam KTT BRICS ke-15, negara anggota akan fokus membahas bagaimana cara mereduksi ketergantungan pada dolar AS. BRICS ingin memanfaatkan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan di antara mereka.

“Saat ini dunia memperhatikan blok ini karena blok ini berada di garis depan wacana global, untuk mengurangi ketergantungan pada dolar,” kata Mashatile kepada para pemimpin bisnis dari negara anggota BRICS pada Senin (21/8/2023) malam, dilaporkan Bloomberg.

Kendati demikian, dia menekankan, BRICS tidak memiliki niat untuk bersaing dengan Barat. “Kami menginginkan ruang kami dalam bisnis global,” ujar Mashatile.

Pada Juni lalu, BNP Paribas sempat menyampaikan dalam catatannya bahwa kondisi sudah siap untuk mengurangi dominasi dolar dalam perdagangan global, bahkan jika prosesnya berlangsung lambat dan bertahap.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement