Ahad 27 Aug 2023 17:07 WIB

Rusia Sebut Zelenskyy 'Mengemis' untuk Peroleh Bantuan Jet Tempur

Rusia sebut Zelensky melakukan tur mengemis ke negara-negara eropa demi F-16

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menerima sumbangan jet tempur F-16 dari Denmark dan Belanda.
Foto: AP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menerima sumbangan jet tempur F-16 dari Denmark dan Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy “mengemis” untuk memperoleh bantuan pesawat tempur. Menurutnya, rencana beberapa negara Eropa mengirimkan jet tempur untuk Kiev menunjukkan bahwa mereka semakin terlibat dalam konflik di Ukraina.

“Tentara (Republik) Ceko berencana mengirim helikopter Mi-24B buatan Rusia ke Kiev telah menerima helikopter tempur buatan AS. Pekan lalu, berita muncul setelah ‘tur mengemis’ Zelensky ke negara-negara Eropa, termasuk Belanda, Denmark, Norwegia, dan Swedia, bahwa negara mereka bermaksud memberikan jet tempur F-16 kepada Kiev. Semua langkah ini menegaskan sikap permusuhan Barat terhadap Rusia dan meningkatnya keterlibatan mereka dalam konflik di sekitar Ukraina,” kata Zakharova, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Sabtu (26/8/2023).

Baca Juga

Dia menambahkan, negara-negara Barat terus menuntut Ukraina agar melanjutkan serangan-serangan balasan ke Rusia. Selain menyuplai bantuan persenjataan, Zakharova menuduh Barat aktif mengirimkan tentara bayaran dan intelijen ke Ukraina. Ia menekankan operasi militer khusus Rusia, termasuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina serta penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia, tetap relevan.

Pada 20 Agustus 2023 lalu, Volodymyr Zelensky telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen. Saat menerima kunjungan Zelensky di sebuah pangkalan udara di Eindhoven, Rutte mengumumkan bahwa Belanda akan menyumbangkan F-16 miliknya untuk Ukraina. “Hari ini kami dapat mengumumkan bahwa Belanda dan Denmark berkomitmen untuk mentransfer pesawat F-16 ke Ukraina dan angkatan udara Ukraina,” kata Rutte dalam konferensi pers bersama Zelensky.

Rutte menambahkan, jet-jet tersebut akan diserahkan dari stok yang ada setelah kondisi untuk pengiriman terpenuhi. Saat ini Belanda diketahui sedang dalam proses mengganti armada F-16 miliknya dengan tipe F-35 yang lebih canggih.

Meski Rutte tak menyinggung berapa banyak jet F-16 yang akan disumbangkan Belanda, Zelensky telah memperkirakan jumlah yang kemungkinan bakal diterima negaranya. “Mark Rutte dan saya mencapai kesepakatan tentang jumlah F-16 yang akan ditransfer ke Ukraina setelah pilot dan insinyur kami menyelesaikan pelatihan mereka. 42 jet, dan ini baru permulaan,” ucap Zelensky.

Sementara itu Mette Frederiksen mengatakan, Denmark akan menyumbangkan 19 jet F-16 untuk Ukraina. Hal itu diumumkan setelah Frederiksen menerima kunjungan Zelensky di pangkalan udara Skrydstrup. Dalam konferensi pers bersama Zelensky, Frederiksen mengungkapkan, negaranya berencana mengirimkan enam jet F-16 ke Ukraina sekitar tahun baru. Sebanyak lima F-16 lainnya akan ditransfer pada 2024. “Tolong ambil sumbangan ini sebagai tanda dukungan Denmark yang tak tergoyahkan untuk perjuangan negara Anda demi kebebasan,” ujar Frederiksen.

Kendati demikian, Menteri Pertahanan Denmark Jakob Ellemann-Jensen mengatakan, jet tempur F-16 yang akan disumbangkan oleh negaranya dan Belanda ke Ukraina hanya boleh digunakan di wilayah teritorial Ukraina. Pernyataannya mengisyaratkan bahwa jet F-16 tersebut “dilarang” digunakan untuk operasi ofensif ke wilayah Rusia.

“Kami menyumbangkan senjata dengan syarat digunakan untuk mengusir musuh dari wilayah Ukraina, dan tidak lebih dari itu. Itu syaratnya, baik itu tank, pesawat tempur atau yang lainnya,” ujar Ellemann-Jensen seperti dilaporkan kantor berita Ritzau, Senin (21/8/2023) lalu.

Menurut Juru Bicara Komando Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan, negaranya membutuhkan 128 jet tempur untuk menggantikan armada lama dan mengimbangi kekuatan udara Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement