Kamis 31 Aug 2023 14:19 WIB

Afrika Jadi Benua dengan Percobaan Kudeta Terbanyak di Dunia

Gabon merupakan negara kedua di Afrika yang mengalami kudeta militer tahun ini.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
This video grab shoes the spokesperson for the mutinous soldiers speaking on state television as they announce that they had seized power in Libreville, Wednesday Aug. 30, 2023. Mutinous soldiers in Gabon said Wednesday they were overturning the results of a presidential election that was to extend the Bongo family
Foto: GABON 24 via AP
This video grab shoes the spokesperson for the mutinous soldiers speaking on state television as they announce that they had seized power in Libreville, Wednesday Aug. 30, 2023. Mutinous soldiers in Gabon said Wednesday they were overturning the results of a presidential election that was to extend the Bongo family

REPUBLIKA.CO.ID, Kudeta militer kembali terjadi di Afrika. Pada Rabu (30/8/2023) lalu sekelompok perwira tinggi militer di Gabon mengumumkan dalam siaran langsung di televisi nasional bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan negara tersebut dari Presiden Ali Bongo Ondimba. Militer pun menyatakan membatalkan hasil pemilihan presiden dan parlemen pada tanggal 26 Agustus 2023.

Dalam pemilihan presiden, Ondimba memenangkan masa jabatan ketiganya. Dia memperoleh suara 64,27 persen. Ondimba telah menjabat sebagai presiden Gabon sejak 2009. Sebelumnya Gabon dipimpin oleh ayah Ondimba, yakni Omar Bongo. Bongo memerintah Gabon selama 42 tahun, yakni sejak 1967 hingga 2009.

Baca Juga

Gabon merupakan negara kedua di Afrika yang mengalami kudeta militer tahun ini. Pada 26 Juli 2023 lalu, sekelompok perwira militer Niger juga mengumumkan secara langsung di televisi bahwa mereka telah menggulingkan pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum. Selain itu mereka menyatakan membubarkan konstitusi, membekukan semua institusi, dan menutup perbatasan negara.

Pengumuman itu dibacakan Kolonel Amadou Abdramane. “Kami pasukan pertahanan dan keamanan telah memutuskan mengakhiri rezim yang kalian ketahui. Ini menyusul situasi keamanan yang terus memburuk, dan tata kelola ekonomi dan sosial yang buruk,” katanya.

Kudeta militer di Niger telah mengundang kecaman dari negara-negara Barat, termasuk Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS). ECOWAS bahkan sempat mengancam akan mengerahkan pasukan untuk memulihkan demokrasi di Niger. Namun militer Niger tak menggubris ancaman tersebut.

Junta militer Niger mengatakan akan melakukan penuntutan terhadap Presiden Mohamed Bazoum. Bazoum bakal didakwa melakukan pengkhianatan tingkat tinggi serta merusak keamanan internal dan eksternal negara tersebut.

"Pemerintah Niger sejauh ini telah mengumpulkan bukti-bukti untuk menuntut presiden yang digulingkan serta antek-antek lokal dan asingnya di hadapan badan-badan nasional dan internasional yang kompeten untuk pengkhianatan tingkat tinggi serta merusak keamanan internal dan eksternal Niger," kata Juru Bicara Dewan Nasional untuk Perlindungan Negara (CNSP) Kolonel Amadou Abdramane, 13 Agustus lalu, dikutip Anadolu Agency.

CNSP berisikan anggota militer Niger yang menggulingkan pemerintahan Mohamed Bazoum pada 26 Juli 2023 lalu.

Benua dengan Percobaan Kudeta Terbanyak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement