Rabu 20 Sep 2023 13:23 WIB

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Kunjungi Iran

Saat ini Rusia dan Iran sama-sama tengah dibekap sanksi internasional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengunjungi Iran pada Selasa (19/9/2023).
Foto: EPA-EFE/KCNA EDITORIAL USE ONLY
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengunjungi Iran pada Selasa (19/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,  TEHERAN – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi Iran pada Selasa (19/9/2023). Dia diagendakan melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi pertahanan Iran.

Kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), dalam laporannya mengungkapkan, pertemuan pertama Shoigu yang diagendakan adalah dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri. Mereka disebut akan membahas berbagai topik. “Termasuk perkembangan diplomasi pertahanan, perluasan kerja sama bilateral, dan penanganan ancaman bersama dan terorisme internasional,” kata IRNA.

Baca Juga

Selain Bagheri, Shoigu juga diagendakan melaksanakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Gharaei Ashtiani. Saat ini Rusia dan Iran sama-sama tengah dibekap sanksi internasional. Moskow disanksi akibat perang di Ukraina. Sementara Teheran diganjar sanksi akibat aktivitas nuklir dan pengujian rudal balistiknya. Selama setahun terakhir, kedua negara tersebut telah mempererat hubungan di berbagai sektor, termasuk di bidang militer.

Awal bulan ini, media Iran melaporkan bahwa angkatan udara negara tersebut telah menerima pengiriman pesawat latih YAK-130 Rusia. Pesawat tersebut dikirim dengan tujuan meningkatkan kemampuan pelatihan dan tempur angkatan udara Iran.

Ukraina dan sejumlah negara Barat sempat menuduh Iran memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Kiev. Teheran membantah tuduhan tersebut. Namun, pada November tahun lalu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian untuk pertama kalinya mengakui bahwa negaranya telah memasok pesawat nirawak (drone) ke Rusia.

Kendati demikian, Amirabdollahian menekankan, proses itu terjadi sebelum Moskow memutuskan menyerang Ukraina. “Kami memberikan sejumlah terbatas drone ke Rusia beberapa bulan sebelum perang Ukraina,” katanya pada 5 November 2022 lalu.

Namun, Amirabdollahian turut menyampaikan bahwa Iran sama sekali tidak mengetahui bahwa drone buatan negaranya telah dipakai Rusia dalam pertempuran di Ukraina. “Kami setuju dengan menteri luar negeri Ukraina bahwa mereka menyerahkan kepada kami bukti apa pun yang mereka miliki tentang Rusia yang menggunakan pesawat nirawak Iran di Ukraina,” ujarnya.

Dia menegaskan, Iran tetap berkomitmen pada resolusi konflik di Ukraina. Dalam sebuah konferensi yang digelar surat kabar Israel, Haaretz, pada 26 Oktober 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia telah memesan 2.000 drone dari Iran. Drone-drone tersebut kemudian digunakan Moskow untuk menyerang negaranya. “Suara drone Iran yang menjijikan terdengar di langit kami setiap malam. Menurut intelijen kami, Rusia memesan sekitar 2.000 (tipe drone) 'Syahid' dari Iran," ujar Zelensky.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement