Ahad 01 Oct 2023 07:51 WIB

Serangan Masjid Pakistan Bagaikan Kiamat Bagi Keluarga Korban

Sedikitnya 51 orang meninggal, termasuk seorang petugas dan 139 lainnya terluka.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Rescue workers search for victims amid debris at the scene of a suicide bomb blast at a Mosque during Friday prayers in Khyber Pakhtunkhwa
Foto: EPA-EFE/BASIT GILANI
Rescue workers search for victims amid debris at the scene of a suicide bomb blast at a Mosque during Friday prayers in Khyber Pakhtunkhwa

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Kehidupan keluarga Ayaz Ahmed seketika berantakan. Dia kehilangan paman, sepupu, dan keponakannya dalam seketika.

“Ini seperti hari kiamat bagi seluruh keluarga,” kata Ahmed setelah kembali dari pemakaman keluarganya di distrik Mastung di provinsi Balochistan Pakistan pada Sabtu (30/9/2023) kepada Anadolu Agency.

Baca Juga

Wilayah itu telah diguncang oleh pemboman terhadap masjid pada Jumat (29/9/2023) sore. Ledakan ini menyebabkan lebih dari 50 orang meninggal seketika.

Beberapa anggota keluarga Ahmed sedang menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ketika ledakan besar mengguncang masjid tersebut. Bahkan, rumahnya pun bisa merasakan ledakan itu.

Ahmed menceritakan ulang saat dia bergegas ke lokasi di dekat masjid dan melihat kilatan cahaya di sekelilingnya. Beberapa orang terdiam, tampaknya tidak bernyawa dan sebagian besar berteriak minta tolong akibat terluka.

Beberapa orang terlihat membantu para korban untuk bisa bergegas ke rumah sakit. Sedangkan Ahmed berusaha mencari orang-orang yang dicintainya.

Setelah gagal menemukan mereka, Ahmed pergi ke rumah sakit dan kembali ketika melihat mereka di antara korban luka yang dibawa ke rumah sakit kantor pusat distrik. “Saya kehilangan akal sehat ketika melihat mayat sepupu saya tergeletak di sana, bersama kedua putranya dan keponakan saya yang lain,” ujarnya.

“Saya tidak akan pernah melupakan kejadian menyakitkan itu karena banyak orang kehilangan orang yang dicintai seperti kami,” kata Ahmed sambil mempertanyakan berapa lama mereka akan berkorban untuk sesuatu yang tidak jelas.

Memang tidak ada jawaban atas pertanyaan tersebut. Negara Asia Selatan ini telah menghadapi gelombang serangan teroris sejak bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam perang melawan terorisme setelah penggulingan rezim Taliban Afghanistan pertama di Afghanistan pada 2001.

Lebih dari 80 ribu warga sipil tak berdosa, serta pasukan keamanan dan personel polisi, telah terbunuh dalam aksi terorisme. Mayoritas korban berasal dari provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan.

Menurut polisi, sedikitnya 51 orang....

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement