Suami Cervantes, Gonzalez, berbicara melalui panggilan video dari pangkalan militer Rusia di luar kota Tula, selatan Moskow mengatakan dia adalah salah satu dari 119 warga Kuba yang berlatih di sana. Setibanya di Rusia, dia sudah menandatangani kontrak bekerja di militer yang diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol.
“Semua orang di sini tahu apa tujuan mereka datang,” kata Gonzalez sambil tersenyum dalam pakaian militer saat memberikan tur telepon digital di kamp yang dikelilingi oleh pohon-pohon pinus.
“Mereka datang untuk berperang,” ujarnya.
Gonzalez mengatakan 119 warga Kuba di sana dilatih untuk berperang, meski masih belum jelas lokasi mereka akan dikirim. “Saya punya beberapa teman di Ukraina, dan mereka berada di tempat di mana bom dijatuhkan, tetapi mereka belum benar-benar berkonfrontasi dengan warga Ukraina,. Semuanya baik-baik saja di sini, tapi saat kita pergi ke sana, kita akan berada di zona perang," ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan, sedang membahas masalah keterlibatan warga Kuba dalam perang mendukung Rusia. "Saya dapat mengonfirmasi bahwa kedutaan Ukraina di Havana telah menghubungi pihak berwenang Kuba mengenai masalah ini," ujarnya.
Sedangkan Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, AS sedang memantau situasi dengan cermat. “Kami sangat prihatin dengan laporan yang menuduh generasi muda Kuba telah ditipu dan direkrut untuk berperang demi Rusia,” kata juru bicara tersebut.