Selasa 17 Oct 2023 12:10 WIB

Trump Berjanji Usir Imigran yang Dukung Hamas

Trump akan menangkap dan mendeportasi imigran yang mendukung Hamas

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Mantan presiden AS Donald Trump menyampaikan janji melarang imigran yang mendukung Hamas memasuki negara tersebut, jika kembali terpilih sebagai presiden.
Foto: EPA-EFE/PETER FOLEY
Mantan presiden AS Donald Trump menyampaikan janji melarang imigran yang mendukung Hamas memasuki negara tersebut, jika kembali terpilih sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, CLIVE -- Mantan presiden AS Donald Trump menyampaikan janji melarang imigran yang mendukung Hamas memasuki negara tersebut, jika kembali terpilih sebagai presiden. Ia juga akan mengirim petugas ke aksi protes pro-Hamas untuk menangkap dan mendeportasi imigran yang secara terbuka mendukung kelompok pejuang Palestina itu.

Saat kampanye di Iowa, Trump menyampaikan tanggapan terkait Hamas. Trump, yang menjabat sebagai presiden periode 2017-2021, mengatakan jika terpilih untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih, ia akan melarang masuknya siapa pun yang tidak percaya pada hak keberadaan Israel. Trump bahkan menyebut akan mencabut visa pelajar asing yang “antisemit.”

Baca Juga

"Saya berjanji akan meningkatkan larangan perjalanan dari negara-negara yang dilanda teror," kata dia dikutip di Reuters, Selasa (17/10/2023).

Selama masa kepresidenannya dahulu, banyak kebijakan imigrasi Trump yang ditentang di pengadilan. Kini, janji-janji terbarunya yang ia sampaikan juga bisa menghadapi tantangan.

Larangan yang ia terapkan terhadap imigran dari beberapa negara mayoritas Muslim dibatalkan di pengadilan yang lebih rendah, tapi akhirnya dikuatkan oleh Mahkamah Agung AS. Biden mengakhiri larangan itu ketika dia mulai menjabat.

"Saya akan melarang imigran dari Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman atau negara lain yang mengancam keamanan kita," ujar Trump. Di kesempatan yang sama, ia juga membacakan puisi yang digunakan untuk mengibaratkan imigran seperti ular mematikan.

Ketua Komite Nasional Partai Demokrat, Jaime Harrizon, menggambarkan janji Trump sebagai tindakan Islamofobia, ekstrem dan dirancang untuk mengeksploitasi ketakutan dan kecemasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement