Ahad 22 Oct 2023 09:32 WIB

KTT Kairo Belum Capai Kesepakan untuk Hentikan Perang Israel-Hamas

Tidak ada perwakilan dari pihak Israel dan pejabat senior AS di KTT Kairo tersebut.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Dalam foto yang disediakan oleh kantor media kepresidenan Mesir, para peserta KTT Perdamaian Internasional berfoto bersama di Ibu Kota Administratif Baru, tepat di luar Kairo, Mesir, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Foto:

Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979. Mesir khawatir terjadi eksodus massal warga Palestina ke wilayahnya.

Presiden el-Sisi mengatakan, jutaan warga Mesir akan menentang pemindahan paksa warga Palestina ke Sinai. Dia menambahkan, tindakan seperti itu akan mengubah semenanjung Mesir menjadi basis serangan terhadap Israel. Posisi Mesir mencerminkan ketakutan negara-negara Arab bahwa warga Palestina akan kembali melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka secara massal, seperti yang terjadi selama perang yang menjadi cikal bakal pembentukan negara Israel pada 1948, atau dikenal sebagai peristiwa Nakba.

Asisten profesor studi Timur Tengah di Universitas Hamad Bin Khalifa di Doha, Marc Owen Jones mengatakan, ada sejumlah besar kemegahan politik dalam pernyataan pembukaan para pemimpin Arab di KTT Kairo. Terutama ketika mereka menegaskan kembali komitmen terhadap solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

“Hal ini sebagian besar berkaitan dengan legitimasi domestik para pemimpin ini, khususnya el-Sisi yang khawatir masyarakat akan bergolak jika mereka tidak melihat dia melakukan apa pun untuk perjuangan Palestina,” kata Owen Jones.

Owen Jones mengatakan, dampak pertemuan puncak terhadap perkembangan di lapangan akan terbatas. Dia mengatakan hasil praktis yang realistis adalah gencatan senjata, dan setidaknya, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang disalurkan.

“Saya tidak bisa melihat, tanpa adanya Israel di meja perundingan, bahwa akan ada kekuatan politik yang cukup di sini untuk menghentikan pemboman Israel di Gaza," ujar Owen Jones.

Berbicara di KTT Kairo, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan secepatnya. Ia menekankan tiga hal penting untuk membantu meredakan krisis ini, antara lain pertama, bantuan kemanusiaan yang segera, tidak terbatas dan berkelanjutan untuk warga sipil yang terkepung di Gaza. Kedua, pembebasan segera tanpa syarat seluruh sandera di Gaza. Ketiga, upaya untuk mencegah penyebaran kekerasan, yang meningkatkan risiko dampaknya.

Bentrokan di perbatasan Israel dengan Lebanon dan upaya serangan oleh pasukan yang didukung Iran di tempat lain telah memicu kekhawatiran akan adanya dampak buruk, terutama jika Israel melancarkan serangan darat. Sementara meningkatnya pelecehan anti-Islam dan anti-Yahudi di seluruh dunia telah meningkatkan kekhawatiran keamanan di banyak negara. 

 

Dala pertemuan puncak di Kairo, Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly menyerukan  profesionalisme serta pengendalian diri dari militer Israel. Cleverly masih percaya pada kekuatan diplomasi dan menjamin masa depan ketika Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement