Senin 30 Oct 2023 11:40 WIB

PM Kanada Diusir dari Masjid Hingga Dicap Berlumuran Darah Palestina

PM Kanada dicap telah berlumuran darah Palestina

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Justin Trudeau terus ditekan oleh warga negaranya sendiri. Ia diusir dari masjid dan dicap berlumuran darah Palestina
Foto:

Demonstrasi pro Palestina menyebar di seluruh dunia, bahkan skalanya semakin membesar setiap harinya. Bahkan negara-negara Barat yang menjadi sekutu Israel tak luput dari aksi protes massal. 

Tak hanya Kanada, di PM Inggris, Rishi Sunak pun mendapatkan tekanan dari ratusan ribu pengunjuk rasa. Mereka meminta Sunak agar mendesak diadakannya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Pemerintahan Sunak tidak menyerukan gencatan senjata. Inggris hanya menganjurkan jeda untuk kemanusiaan, agar bantuan dapat menjangkau orang-orang di Gaza.

“Negara-negara adidaya yang terlibat saat ini tidak berbuat cukup. Inilah sebabnya kami ada di sini, kami menyerukan gencatan senjata, menyerukan hak-hak Palestina, hak untuk hidup, hak untuk hidup, hak asasi manusia, semua hak kami,” kata pengunjuk rasa Camille Revuelta.

Beberapa kota di Perancis telah melarang unjuk rasa sejak perang dimulai, karena khawatir hal tersebut dapat memicu ketegangan sosial. Bahkan ketika pemerintah Macron melarang protes pro-Palestina di Paris, unjuk rasa kecil tetap berlangsung pada 28 Oktober. Beberapa ratus orang juga melakukan unjuk rasa di kota selatan Marseille.

Hal yang sama juga terjadi di Jerman. Meskipun ada larangan untuk melakukan protes, ribuan orang turun ke jalan di seluruh Jerman, dari Berlin hingga Frankfurt dan Cologne.

Selain itu, tekanan terhadap pemerintah Jerman semakin meningkat untuk mengakhiri tindakan keras yang saat ini dilakukan. Seminggu terakhir ini, 100 seniman, penulis, dan ilmuwan Yahudi yang tinggal di Jerman menandatangani surat terbuka yang menyerukan perdamaian dan kebebasan berekspresi.

Sedangkan di AS yang merupakan negara sekutu dekat Israel, Biden pun mendapatkan desakan kuat. Ratusan aktivis Yahudi Amerika liberal melakukan aksi duduk di kantor Partai Demokrat di Capitol Hill untuk menuntut gencatan senjata dalam meningkatnya perang antara Israel dan Hamas.

Menurut laporan The Guardian, banyak tokoh progresif yang marah, menuduh Biden semakin memungkinkan terjadinya kekerasan terhadap warga Palestina. Mereka memperkirakan Biden akan menanggung akibat buruk dalam pemilu tahun depan dengan para pemilih Muslim dan Arab-Amerika yang telah muncul sebagai konstituen Demokrat yang penting dalam pemilu baru-baru ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement