Senin 30 Oct 2023 13:07 WIB

Ketika Warga Israel Lebih Percaya Hamas daripada Netanyahu

Janji yang diucap Netanyahu dipandang omong kosong bagi keluarga para sandera.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Sayap militer Hamas Brigade al-Qassam yang menyatakan hampir 50 sandera telah meninggal akibat serangan bom Israel
Foto:

Banyak ahli percaya bahwa strategi terbaik untuk menyelamatkan sandera adalah diplomasi. Hamas telah menawarkan Israel pertukaran tahanan dengan pembebasan semua sandera di Gaza dengan semua tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Israel memiliki sejarah panjang dalam menyetujui pertukaran tahanan. Pada 2011, mereka membebaskan lebih dari 1.000 tahanan dengan imbalan Gilad Schalit, seorang tentara yang diculik dan diseret melintasi perbatasan ke Gaza. Banyak dari tahanan tersebut, termasuk pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yehia Sinwar, telah dihukum atas pembunuhan warga Israel.

“Jika musuh ingin segera mengakhiri masalah ini, kami siap melakukannya,” ujar juru bicara Brigade al-Qassam Abu Obeida.

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari menolak tawaran pertukaran tersebut. Dia mengatakan, Hamas terlibat dalam eksploitasi sinis atas kecemasan yang mencengkeram masyarakat Israel.

Tapi bagi keluarga-keluarga yang melihat empat perempuan dibebaskan ke Israel pekan lalu setelah menjalani diplomasi penyanderaan yang rumit mengatakan, mereka tidak yakin bahwa pemerintah Israel memikirkan kepentingan terbaik mereka. “Mereka merasa tertinggal dan tidak ada seorang pun yang benar-benar peduli terhadap mereka,” kata  mantan anggota parlemen yang berbicara atas nama keluarga para sandera Miki Haimovitz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement