Ahad 05 Nov 2023 15:38 WIB

Tindakan Terakhir Memuliakan Jenazah Para Martir di Gaza

Jenazah para syuhada Palestina dikuburkan secara cepat dengan segala keterbatasan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina mencari jenazah dan korban selamat di reruntuhan bangunan tempat tinggal yang rata akibat serangan udara Israel, di kamp pengungsi Khan Younis di Jalur Gaza selatan,  (3/11/2023).
Foto:

Tapi, Ammar menyatakan, kondisi saat ini membuat proses tersebut tidak sama. "Kami segera menyelimuti mereka dalam keadaan utuh karena kekurangan yang kami hadapi, dan mencoba untuk menghapus darah dari wajah mereka," katanya.

Bagian tubuh yang robek, menurut ujar Ammar, dibungkus terlebih dahulu dengan plastik penutup kemudian ditutup dengan kain kafan. Cara ini dilakukan agar kain kafan tidak ternoda.

Karena banyaknya jenazah, pihak administrasi rumah sakit terpaksa membaringkan beberapa jenazah di luar halaman. Ammar mengatakan, dia telah melihat banyak sekali mayat termutilasi.

“Saya telah menerima banyak jenazah yang terbakar hingga tidak dapat dikenali lagi, jenazah dengan anggota badan yang robek, tengkorak yang dikosongkan dan dirusak, dan jenazah yang berbau bahan kimia,” kata pria berusia 45 tahun itu.

Menurut Ammar, senjata paling kejam yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) digunakan untuk melawan rakyat Palestina. "Agresi ini telah melewati batas dan melanggar hukum hak asasi manusia internasional. Dunia harus menghentikan perang biadab melawan kami," katanya.

Ratusan warga Palestina telah terbunuh setiap hari dan malam sejak pengeboman dimulai, sehingga rumah sakit kewalahan. Kini fasilitas kesehatan berada dalam keadaan runtuh karena blokade total yang diberlakukan oleh Israel.

Listrik, air bersih, dan bahan bakar...

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement