Kamis 09 Nov 2023 17:55 WIB

Menteri Spanyol Desak Komunitas Internasional Sanksi Israel

Ione Belarra mengecam pemimpin dunia yang berstandar ganda

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Spanish Social Rights and Agenda 2030 minister Ione Belarra during the press conference after the cabinet meeting held at Moncloa Palace in Madrid, Spain, 20 April 2021.
Foto:

Perang Israel-Hamas di Gaza telah mempolarisasi partai-partai politik di seluruh Eropa, dan menyebabkan ribuan pengunjuk rasa di seluruh belahan dunia turun ke jalan untuk menuntut gencatan senjata. Serangkaian unjuk rasa pro-Palestina telah berlangsung di Madrid, Barcelona, dan kota-kota Spanyol lainnya dalam beberapa pekan terakhir tanpa batasan resmi apa pun.

Spanyol memiliki populasi Muslim yang besar, yaitu sekitar dua juta orang. Sekitar 50.000 orang Yahudi juga tinggal di negara tersebut. Sikap Spanyol berbeda dengan negara tetangganya, Prancis, yang melarang demonstrasi pro-Palestina. Jerman dan Inggris juga menindak aktivisme pro-Palestina. Belarra mengecam pemerintah-pemerintah Eropa, karena mengkriminalisasi gerakan pro-Palestina.

“Pemerintah (Spanyol) mempertahankan posisi yang lebih bermartabat dibandingkan negara-negara lain di komunitas Eropa, yang mengkriminalisasi gerakan pro-Palestina dan melarang demonstrasi. Yang saya inginkan adalah Spanyol berbuat lebih banyak, Spanyol melakukan semua yang mereka bisa,” kata Belarra.

Pakar kebijakan luar negeri di Universitas Otonomi Madrid, Ignacio Molina mengatakan, Spanyol termasuk negara yang berbeda di Eropa karena posisinya terhadap Palestina. Namun Molina menekankan bahwa pandangan Belarra kontras dengan pemerintah, yang sikapnya lebih seimbang.

“Spanyol memiliki hubungan yang baik dengan Israel, tetapi seperti Irlandia dan beberapa negara Eropa lainnya, Spanyol termasuk negara yang lebih bersimpati terhadap perjuangan Palestina,” kata Molina.

“Spanyol baru memulai hubungan diplomatik dengan Israel pada 1986, namun Spanyol telah menunjukkan sikap simpati terhadap Israel, seperti menawarkan kewarganegaraan Spanyol kepada Yahudi Sephardic," ujar Molina menambahkan.

Pada 2015, pemerintah Spanyol mengumumkan bahwa orang-orang Yahudi Sephardic, yang diusir dari Spanyol pada 1492, akan diberikan kewarganegaraan. Langkah ini sebagai upaya untuk menebus pengusiran yang dilakukan oleh raja-raja Katolik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement