Ukraina tahu untuk dapat melanjutkan perang, mereka harus mendapatkan bantuan militer dari Barat. Hal ini akan menjadi lebih sulit karena perang Israel-Hamas di Gaza yang mengalihkan perhatian dunia.
Pasukan Rusia, yang menduduki sekitar 17,5 persen wilayah Ukraina, kembali melakukan serangan di bagian timur setelah menahan sebagian besar serangan balik Ukraina yang tidak mampu menembus garis pertahanan yang luas di bagian selatan dan timur.
Prospek yang suram ini sangat kontras dengan optimisme Kievtahun lalu. Setelah Ukraina menentang ekspektasi dengan memukul mundur pasukan Rusia di sekitar ibukota mereka sebelum merebut kembali wilayah di timur laut dan selatan, termasuk kota Kherson.
Jumlah korban jiwa dan terluka terus membengkak, jutaan orang terpaksa mengungsi, kota-kota dan desa-desa Ukraina hancur. Serangan drone dan rudal bagian dari kehidupan negara itu sehari-hari.
Kota Kharkiv membangun sekolah-sekolah di bawah tanah sehingga anak-anak dapat belajar di kelas tanpa khawatir tewas dalam serangan bom. Tilnenko memimpin Krimea SOS, kelompok yang membantu 5 juta pengungsi dalam negeri di Ukraina.
Ia mengatakan tidak berniat pulang...