Selasa 12 Dec 2023 09:01 WIB

Aktivis Palestina Serukan Aksi Mogok Global

Aksi mogok ini penolakan dari veto Amerika Serikat

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Seorang anak Palestina berpose sambil memegang roti di deretan etalase toko yang ditutup untuk pemogokan umum yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, di Kota Tua Yerusalem, Palestina, Senin (11/12/2023).
Foto:

Aktivis Palestina Abdullah Abu Rameh percaya sangat penting untuk melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza dan protes atas veto AS pada Jumat (9/12/2023). "Ini adalah perang melawan warga sipil, bukan melawan Hamas," kata Abu Rameh kepada Aljazirah.

Pada Ahad (10/12/2023) lalu badan kemanusiaan PBB, OCHA, melaporkan sejak 7 Oktober jumlah korban tewas di Gaza mencapai 17.997 orang, sementara 49.229 orang terluka. Sedikitnya 1.550 keluarga kehilangan beberapa anggota keluarganya.

"Jutaan orang yang mogok kerja, tidak bekerja, tidak membeli secara online, tidak membeli dari perusahaan-perusahaan besar yang mendukung Israel akan memberikan pengaruh terhadap perekonomian negara-negara besar, terutama negara-negara yang mendukung Israel," kata pakar Palestina dan bekerja dengan Pusat Timur Tengah di London School of Economics, Aitemad Muhanna-Matar

"Ini akan membuat para pemimpin memikirkan kembali dukungan mereka untuk Israel," tambahnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement