Pada Selasa kemarin, Houthi menyerang sebuah kapal tanker komersial Norwegia dengan rudal. Serangan tersebut sebagai bentuk protes atas terus berlanjutnya agresi Israel ke Jalur Gaza. Pekan lalu Houthi mengatakan akan menargetkan semua kapal di Laut Merah yang menuju Israel. Houthi pun memperingatkan semua perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.
“Jika Gaza tidak menerima makanan dan obat-obatan yang dibutuhkannya, semua kapal di Laut Merah yang menuju pelabuhan Israel, apa pun kewarganegaraannya, akan menjadi sasaran angkatan bersenjata kami,” kata juru bicara Houthi, Sabtu (9/12/2023), dikutip laman Aljazirah.
Israel tampaknya mulai gerah menyaksikan penargetan-penargetan kapal yang menuju atau terkait dengan negaranya oleh Houthi. Tel Aviv menyatakan siap menggunakan kekerasan untuk menghadapi Houthi. “Mengenai serangan Houthi terhadap kapal kargo internasional, serangan ini menimbulkan ancaman terhadap perdagangan internasional dan Israel, dan ancaman ini akan ditangani dengan kekerasan,” kata juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman, dalam konferensi pers, Selasa kemarin, dikutip Anadolu Agency.
Namun Gendelman tak menjelaskan lebih terperinci mengenai apa yang dimaksudnya menggunakan “kekerasan”