Selasa 16 Jan 2024 19:01 WIB

Sekitar 1.000 Turis Terjebak Longsor Salju di Cina

Ketebalan salju dan cuaca yang berubah-ubah menghambat evakuasi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pria mengendarai sepeda saat hujan salju di Beijing, Cina, 13 Februari 2022.
Foto: EPA-EFE/WU HONG
Seorang pria mengendarai sepeda saat hujan salju di Beijing, Cina, 13 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Stasiun televisi Pemerintah Cina melaporkan sekitar 1.000 turis masih terjebak di desa wisata terpencil setelah longsor menghantam barat daya Wilayah Xinjiang. Ketebalan salju dan cuaca yang berubah-ubah menghambat evakuasi.

Media Cina melaporkan akses jalan menuju Desa Hemu terputus oleh longsor selama beberapa hari. Desa dengan pemandangan indah itu terletak dekat perbatasan dengan Kazakhstan, Rusia, dan Mongolia. Hujan salju di Prefektur Altay, Xinjiang, di mana desa itu berada tidak berhenti selama 10 hari terakhir.

Baca Juga

Media Pemerintah Cina melaporkan hujan salju tebal memicu puluhan longsor di sisi jalan tol di pegunungan Altay yang mengarah ke daerah Kanas. Beberapa turis diangkut dengan helikopter ke tempat yang aman.

Pada Selasa (16/1/2024), stasiun televisi CCTV melaporkan di sejumlah wilayah ketebalan salju yang dibawa longsor saat ini setinggi tujuh meter, lebih tinggi dari alat pembersih salju. Upaya membersihkan salju di jalan sepanjang 50 kilometer sudah berjalan sejak satu pekan yang lalu.

Upaya penyelamatan dan pembersihan salju diperumit batu, puing-puing dan dahan-dahan yang bercampur dengan salju saat longsor menuruni lereng hutan pinus. Hal ini membuat kendaraan pembersih salju tidak berguna. Penyelamat harus menggunakan sekop dan eskavator.

Perubahan cuaca yang cepat di area pegunungan membuat waktu menjalankan misi pasokan juga semakin sempit. Jadwal helikopter militer untuk mengirimkan pasokan seperti tepung dan bahan makan ke desa Hemu tertunda pada Selasa pagi. Otoritas pengelola jalan tol di Altay mengatakan mereka mengorganisir 53 personel dan 31 set mesin dan peralatan untuk upaya penyelamatan dan bantuan.

"Situasi longsor salju ini cukup spesial, kami pernah melihat hujan salju tebal sebelumnya, tapi kami tidak pernah melihat dengan frekuensi longsor salju setinggi ini," kata kepala biro pengelolaan jalan tol, Zhao Jinsheng pada CCTV.

Zhao mengatakan ia memperkirakan upaya pembersihan salju agar jalan dapat kembali digunakan mengakses Desa Hemu akan berlangsung lama karena besarnya volume salju di empat kilometer terakhir jalan yang terendam longsor.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement