Sabtu 17 Feb 2024 00:01 WIB

AS dan Negara-Negara Arab Susun Rencana Pendirian Negara Palestina, Israel tak Setuju

Warga Palestina kini semakin terdesak di Rafah di tengah gempuran Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Anak-anak dan warga Palestina antre untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (16/2/2024). AS dan negara-negara Arab susun rencana pendirian negara Palestina.
Foto:

Israel Tolak Pendirian Negara Palestina

Di lain sisi, pada Kamis (15/2/2024), Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak pendirian negara Palestina. Hal ini disampaikan setelah surat kabar Washington Post melaporkan Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu utama Israel mendorong rencana pendirian negara Palestina.

"Kami tidak mungkin setuju dengan rencana ini, yang mana Palestina pantas mendapatkan hadiah dari pembantaian mengerikan yang mereka lakukan pada kami: negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya," kata Smotrich.

Menurut Smotrich, negara Palestina merupakan ancaman eksistensial bagi Negara Israel seperti yang sudah terbukti pada 7 Oktober. Sementara itu, pada Kamis (15/2/2024), kelompok Hamas mengutuk langkah parlemen Israel, Knesset, meloloskan rancangan undang-undang (RUU) yang dimaksudkan melarang operasi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Israel dan wilayah Tepi Barat.

Hamas mendesak komunitas internasional mengambil semua langkah yang diperlukan agar operasi UNRWA tetap berlanjut. Hamas mengungkapkan, langkah Knesset meloloskan RUU terkait bertujuan menghentikan pekerjaan UNRWA yang sudah menjadi saksi atas penderitaan rakyat Palestina.

"Kami menolak keputusan pendudukan (Israel) ini karena bertentangan dengan resolusi-resolusi internasional terkait,” kata Hamas, dikutip laman Middle East Monitor.

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement