Ahad 03 Mar 2024 08:42 WIB

Kirim Bantuan Gaza Lewat Udara, AS Dianggap Lemah

AS mampu mendesak Israel membuka perlintasan agar lebih banyak bantuan masuk.

Konvoi truk yang membawa pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza menunggu di jalan utama gurun Ismailia, sekitar 300 km timur perbatasan Mesir dengan Gaza, dalam perjalanan menuju penyeberangan Rafah, Mesir, Selasa (13/2/2024). Bantuan kemanusiaan terus mengalir untuk warga Palestina di Gaza. Lebih dari 28.300 warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Foto:

Kebijakan ini membuat aset dan petugas USAID di lapangan berada dalam risiko dan berpotensi menciptakan lebih banyak kekacauan di Gaza. Lembaga amal berbasis di Inggris, Medical Aid for Palestinians (MAP) mengamini pernyataan Harden.

‘’AS, Inggris, dan negara lainnya mestinya meyakinkan Israel untuk segera membuka semua perlintasan menuju Gaza agar bantuan kemanusiaan bisa masuk,’’ demikian pernyataan mereka yang dilansir laman berita Aljazirah. 

Oxfam melabeli upaya Biden mengirimkan bantuan melalui udara itu untuk mengurangi bersalah para pejabat AS yang selama ini mendukung Israel. Apa yang dilakukan AS dinilai tak banyak membantu dalam penyelesaian masalah kemanusiaan di Gaza. 

‘’Saat warga Palestina di Gaza didesak hingga menuju ujung penderitaan, menjatuhkan bantuan ke Gaza tanpa rencana distribusi yang aman tak akan banyak membantu dan sangat merendahkan warga Palestina,’’ kata Scott Paul, pimpinan Oxfam. 

Kritik juga dilontarkan Kementerian Luar Negeri Palestina. Mereka menyatakan dengan pemberian bantuan melalui udara AS bertindak layaknya negara lemah, negara marginal yang tak mampu mengamankan bantuan untuk warga Palestina. 

Menurut Mahjoob Zweiri, direktur Gulf Study Centre, Doha komunitas internasional tak menekan Israel untuk mengizinkan truk-truk bantuan kemanusiaan memasuki Gaza lewat jalur darat. ‘’Kenapa tak mengirim bantuan makanan melalui (perlintasan) Karem Abu Salem?’’ tanyanya. 

Ia menjelaskan, ada sekitar 2.000 truk mengantre untuk bisa masuk Gaza melalui perlintasa menuju wilayah tersebut. Makanan dan obat-obatan tertunda distribusinya dan dikhawatirkan akan melewati masa kedulawarsanya. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement