Jumat 20 Oct 2017 10:42 WIB

Separuh Mantan Napi Victoria Kembali Dibui Setelah Bebas

Penjara/ilustrasi
Foto: pixabay
Penjara/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA --Data terbaru yang diterbitkan Departemen Kehakiman di negara bagian Victoria (Australia) menunjukkan, hampir setengah dari seluruh tahanan di negara bagian ini yang telah menyelesaikan hukuman mereka akan kembali dipenjarakan dalam waktu dua tahun.

Dan lebih dari 40 persen pelanggar muda berasal dari tiga komunitas etnis: Aborigin, Kepulauan Pasifik dan Afrika timur. Laporan tahunan dari Departemen Kehakiman Victoria ini menunjukkan, 43,6 persen tahanan dewasa dipenjarakan kembali dalam waktu dua tahun setelah meninggalkan penjara.

Angka tersebut naik dari 42,8 persen tahun lalu, namun lebih rendah dari tahun 2014-2015 ketika angkanya mencapai 44,1 persen. Penjara telah berada di bawah tekanan karena lebih banyak narapidana kembali ditahan dan adanya perubahan dalam aturan pembebasan bersyarat, yang telah meningkatkan jumlah tahanan.

Kepadatan itu juga berdampak pada layanan yang dirancang untuk merehabilitasi narapidana, termasuk pendidikan dan lapangan pekerjaan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa hanya 34 persen tahanan yang terlibat dalam pendidikan.

Ada rata-rata 6.853 orang yang ditahan dalam penjara Victoria setiap harinya. Seorang juru bicara Pemerintah Negara Bagian Victoria mengatakan, saat ini tingkat orang yang kembali ke penjara lebih rendah daripada jumlah yang ada pada masa pemerintahan Partai Liberal sebelumnya, ketika residivisme mencapai hampir 45 persen.

Namun juru bicara Oposisi bidang pemasyarakatan, Edward O'Donohue, mengatakan, di bawah Pemerintahan Partai Buruh, sistem peradilan mengecewakan warga Victoria.

"Dengan pintu kriminalitas yang meningkat, yang dipantau oleh empat Menteri Pemasyarakatan hanya dalam waktu tiga tahun, pengelolaan portofolio utama ini tidak menjadi prioritas bagi Daniel Andrews dan warga Victorian menderita sebagai konsekuensinya," jelas O’Donohue.

Data kasus hukum di Victoria  
Tingkat pengulangan pelanggaran oleh napi dewasa 43.6%
Tingkat pelanggar muda dari komunitas Aborijin, Kepulauan Pasifik, Afrika Timur 40%
Napi yang terlibat dalam program pendidikan 34%
Jumlah rata-rata tahanan di penjara tiap harinya di Victoria 6,853
Pelanggar muda yang dikeluarkan dari sekolah 56%
Napi dengan pembebasan bersyarat yang dituduh melakukan kekerasan seksual serius 13%
Napi yang menyelesaikan masa pembebasan bersyarat 76%

Risiko kelas menengah ke bawah

Yang juga mendapat sorotan adalah keadilan terhadap kaum muda, dengan hampir setengah dari 201 pembebasan bersyarat untuk kaum muda diperintahkan untuk dibatalkan. Dari 94 pembebasan bersyarat yang dibatalkan, 28 di antaranya melanggar kembali dan 66 lainnya tidak memenuhi kualifikasi pembebasan bersyarat.

Dewan tersebut mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka yang pembebasan bersyaratnya dibatalkan memiliki "masalah penyalahgunaan zat yang serius".

Laporan tersebut juga menyoroti munculnya demografi narapidana remaja yang berkembang, dengan 40 persen dari mereka yang ditahan atau dibebaskan bersyarat berasal dari komunitas waga Aborijin, Kepulauan Pasifik dan Afrika timur, terutama masyarakat Sudan.

Michael Bourke Ketua Dewan yang Mempertimbangkan Pembebasan Bersayarat Napi Muda (Youth Parole Board) mengatakan adanya representasi yang mencolok dari beberapa kelompok etnis. Hakim Bourke mengatakan, para pelanggar dengan keterlibatan dalam perlindungan anak saat ini atau masa lalu menyumbang hampir 40 persen dari populasi.

"Saya lihat, mengingat mereka (kaum muda) dihukum di penjara, semakin muncul ketidakseimbangan kaum muda yang kurang beruntung dan tidak dilibatkan," katanya.

"Pertumbuhan inilah yang signifikan.”

"Menurut saya, ada risiko kelas bawah yang mengakar di kalangan anak muda kita yang tidak merasakan adanya hubungan atau aspirasi untuk menjadi bagian dari komunitas fungsional dan penuh harapan."

Laporan tersebut merinci bagaimana 71 persen pelanggar muda menjadi korban pelecehan, trauma atau kelalaian, dan 56 persen telah dikeluarkan atau diskors dari sekolah. Laporan tahunan Dewan Pembebasan Bersyarat Napi Dewasa menyoroti adanya lima orang dengan pembebasan bersyarat yang dihukum karena melakukan kekerasan seksual yang serius saat menjalani pembebasan bersyarat di tahun keuangan lalu, turun dari angka 13 di tahun sebelumnya dan 60 di tahun 2013-14.

Dua belas orang ditahan karena dicurigai melanggar pembebasan bersyarat. Dewan pembebasan bersyarat juga menyoroti bahwa 76 persen dari tahanan menyelesaikan pembebasan bersyarat - hasil tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/hampir-separuh-dari-mantan-napi-di-victoria-kembali-dibui-setel/9069230
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement