Kamis 22 Feb 2018 19:43 WIB

Ini Pemimpin Dunia yang Dinilai Merongrong HAM

Trump dikritik karena gagasan larangan perjalanan dari negara Muslim.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesty International merilis laporan tahunannya pada Kamis (22/2). Dalam laporannya Amnesty menyebut para pemimpin dunia telah merongrong HAM jutaan orang melalui kebijakan regresif dan retorika penuh kebencian.

Beberapa pemimpin dunia yang disorot Amnesty dalam laporannya antara lain Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Cina Xi Jinping, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan Presiden Mesir Abdil Fattah el-Sisi. Mereka termasuk dalam jajaran pejabat atau politkus yang dianggap menggulirkan kebijakan regresif pada 2017.

Trump, misalnya, dikritik karena menggagas kebijakan larangan perjalanan dari enam negara mayoritas Muslim. Menurut Amnesty Trump merupakan preseden berbahaya bagi HAM. Sebab dia dinilai terbukti melakukan diskriminasi melalui retorika anti-imigrasi dan anti-Muslim.

Kemudian Duterte disorot karena kebijakannya dalam memberantas dan memerangi pengguna serta pengedar narkoba di Filipina. Amnesty, dalam laporannya, menyatakan Duterte telah banyak melakukan pembunuhan di luar hukum terkait dengan operasi pemberantasan narkoba di negaranya.

Menurut sebuah laporan internal Filipina, lebih dari 20 ribu orang terbunuh akibat kebijakan pemberantasan narkoba Duterte sejak Juni 2016. Amnesty menilai, ini adalah bukti kejahatan Duterte terhadap HAM.

Kemudian Abdul Fattah al-Sisi juga dianggap merongrong HAM di Mesir. "Krisis HAM Mesir terus berlanjut tanpa henti. Pihak berwenang menggunakan penyiksaan dan perlakuan sewenang-wenang lainnya serta penghilangan paksa terhadap ratusan orang. Puluhan orang dieksekusi (mati) secara bebas dengan kekebalan hukum," kata Amnesty dalam laporannya.

"Para hantu kebencian dan ketakutan kini semakin besar dalam urusan dunia, dan kami hanya memiliki sedikit pemerintah yang membela HAM di masa-masa sulit ini. Sebaliknya, pemimpin seperti el-Sisi, Duterte, Putin, Trump, Xi Jinping, dan Maduro dengan degil merongrong hak jutaan orang," ujar Sekretaris Jenderal Amnesty International Salil Shetty, dilaporkan laman Aljazirah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement