Jumat 21 Nov 2014 03:54 WIB

Rusia Sebut Korea Utara Siap Berunding Soal Nuklir

Rep: c05/ Red: Mansyur Faqih
Sergey Lavrov
Foto: AP
Sergey Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia mengatakan, saat ini Korea utara siap untuk berunding terkait program nuklir yang dijalankannya.

Pengumuman itu muncul tidak lama setelah Korea Utara mengeluarkan ancaman terbarunya terkait uji coba nuklir bawah tanah dalam menanggapi resolusi PBB yang menyerukan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM.

Menlu Rusia, Sergey Lavrov menyuarakan hal itu setelah pertemuan dengan utusan khusus pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Choe Ryong-hae di Moskow.

Aljazeera melansir, Choe bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin lebih awal di pekan ini untuk menyampaikan surat dari Presiden Korea Utara, Kim Jong Un.

Lavrov mengatakan surat Kim menegaskan keinginan untuk memperluas hubungan bilateral dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah klasik yang terus terjadi di Semenanjung Korea.

Dia mengatakan, Korea Utara saat ini siap untuk memulai kembali pembicaraan nuklir enam arah tanpa prasyarat atas dasar pernyataan bersama yang dikeluarkan pada 2005.

Korea Utara sudah melaksanakan tiga kali uji coba nuklir. Yang terbaru dilakukan pada Februari 2013.

Lavrov mengatakan, Korea Utara juga mempertimbangkan proyek Rusia untuk membangun saluran pipa gas ke Korea Selatan yang melewati negaranya.

PBB mengeluarkan sebuah pernyataan mengutuk catatan hak asasi manusia Korea Utara. Resolusi tentang kasus pelanggaran HAM bukan yang pertama kali diterima Korea Utara.

Tapi resolusi saat ini adalah yang pertama yang isinya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membawa masalah pelanggaran HAM Korea Utara ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement