Kamis 02 Jul 2015 09:10 WIB

Selain Merkel AS Juga Sadap Pejabat Senior Jerman?

Rep: meliska riska putri/ Red: Taufik Rachman
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN--WikiLeaks menerbitkan daftar nomor telepon Jerman, Rabu (1/7). Media tersebut menyebut Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) menyadap pejabat senior Jerman selain Kanselir Angela Merkel.

Laporan dua tahun lalu, ponsel Merkel memang menjadi target NSA dan membuat gesekan antara Berlin dan Washington. Namun Jaksa baru-baru ini menyudahi penyelidikan mereka karena kurangnya bukti nyata.

Laporan pengungkapan rahasia terbaru ini kemungkinan untuk menghidupkan kembali kekhawatiran Jerman bahwa NSA terlibat dalam pengawasan sekutu dekatnya. Pekan lalu, WikiLeaks menerbitkan dokumen yang menunjukkan NSA telah memata-matai pemerintah Prancis dan memicu kemarahan di Paris.

WikiLeaks mengatakan, daftar yang sebagian besar telah disunting dari 69 nomor telepon dan faks, antara lain milik pejabat senior di Kementerian Ekonomi dan Keuangan Jerman.

Media ini juga menerbitkan dua dokumen yang diklaim sebagai ringkasan percakapan yang disadap dan melibatkan Merkel. Dokumen kedua pembicaraan yang melibatkan seorang asisten senior mengenai krisis utang Yunani. Percakapan kedua di disadap oleh intelijen Inggris setelah dari NSA.

Sayangnya dokumen tersebut tidak dapat langsung dikonfirmasi kebenarannya. Kendati demikian, surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung, yang mengaku telah diberi akses ke dokumen,  melaporkan di situsnya bila daftar tersebut diduga dari periode 2010 hingga 2012. Setidaknya beberapa nomor masih digunakan.

WikiLeaks tidak menyertakan sumber dari dokumen tersebut. Namun situs ini pernah menerbitkan file rahasia pemerintah AS dan salah satu kontributornya Sarah Harrison. Harrison adalah rekan dekat Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang membocorkan dokumen-dokumen rahasia mengungkap mata-mata AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement