Sabtu 05 Sep 2015 07:00 WIB

Cile Target Masuk 10 Besar Eksportir Makanan Dunia

Rep: C03/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bendera Chile
Bendera Chile

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cile siap menjadi salah satu eksportir terbesar dunia di sektor makanan.  Hal ini disampaikan Duta Besar (Dubes) Cile untuk Indonesia Eduardo Ruiz Asmussen.

Menurutnya negara dengan penduduk lebih dari 18 juta jiwa itu patut di perhitungkan. Terlebih setelah menjadi salah satu stakeholder yang paling penting dalam industri makanan di dunia.

“Cile menargetkan akan menjadi masuk dalam top 10 eksportir di sektor makanan ini pada tahun 2020,” kata Eduardo Ruiz Asmussen dalam rilis yang diterima ROL, Jumat (4/9)

Eduardo mengatakan Cile telah berkontribusi di sektor makanan lebih dari 10 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) mereka. Betapa tidak, pada 2014,  ekspor makanan dari Cile mencapai 16,2 miliar dolar Amerika dari total ekspor tahun itu mencapai 75,6 miliar dolar. 

Tujuan utama ekspor mereka yakni Amerika Serikat 3,9 miliar dolar, Jepang 1,6 miliar dolar dan China 1,2 miliar dolar. Jika dilihat berdasarkan benua, ekspor terbesar Cile berada di kawasan Asia, Oceania dan Timur tengah.

Pencapaian tersebut diklaim sebagai komitmen publik dan pengusaha swasta di Chile yang sukses memosisikan negaranya sebagai pemasok terpercaya makanan dengan lima keunggulan yakni quality food, harmless, traceable, international guarantee, dan natural taste.

"Kebanyakan produk tradisional Cile ini oleh perusahaan-perusahaan Cile dilakukan inovasi untuk menambah nilai ekspornya," tambah Eduardo.

Sejumlah barang  yang menjadi ekpor terbesar Cile berada di sektor buah dan sayuran seperti blueberry, anggur, plum, apel kering, trout dan salmon Pasifik, alpukat, ceri segar, raspberry beku, kenari,dan salmon Atlanti. Selain itu produk lainnya seperti  minyak zaitun extra virgin, air mineral, pisco dan buah kering.

Sementara itu terkait hubungan dagang dengan Indonesia  Eduardo menjelaskan  selama 2014 ekspor barang dari Cile yang ditujukan untuk pasar Indonesia mencapai 211 juta dolar.

Meski menurutnya angka tersebut menurun dibanding tahun lalu, namun kata dia terdapat kemajuan yang signifikan dalam ekspor produk pertanian sebesar 13 persen, produk laut 14 persen dan anggur 20 persen.

Sedang untuk jumlah jenis barang yang diekspor ke Indonesia, kata dia mengalami peningkatan dari 59 barang pada 2013 jadi 90 jenis barang pada  2014 atau meningkat 53 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement