Ahad 04 Oct 2015 20:03 WIB

Gedung Putih Lakukan Penyelidikan Penyerangan RS di Afganistan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Gedung Putih
Foto: heritage.com
Gedung Putih

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah serangan udara menyasar sebuah rumah sakit yang dijalankan oleh Medecins Sans Frontires (MSF) di utara Kunduz, Sabtu (3/10). Serangan tersebut diduga dilakukan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.

Serangan udara tersebut menewaskan 19 staf dan pasien, termasuk tiga anak. Empat diantaranya adalah orang dewasa dan 12 lainnya merupakan personil MSF. Stidaknya 37 orang teluka dan masih banyak yang hilang.

Militer AS megaku melakukan serangan udara di sekitar rumah sakit karena menargetkan gerilyawan Taliban yang menembaki personil militer AS. Terkait kasus ini, penyelidikan telah dimulai untuk mengetahun kebenarannya.

Gedung Putih dalam sebuah pernyataan berharap laporan penuh dari fakta-fakta dan keadaan insiden. Kepala HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein memimpin kecaman terhadap serangan koalisi tersebut. Ia menegaskan bahwa serangan terhadap rumah sakit bisa disebut kejahatan perang.

"Perbuatan ini benar-benar tragis, tidak dimaafkan, dan bahkan kriminal," katanya.

Badan amal medis tersebut mengatakan, stafnya menelepon pejabat militer NATO di Kabul dan Washington selama serangan pagi itu. Namun bom terus menghujani rumah sakit selama hampir satu jam. "Semua indikasi saat ini menunjuk ke pengeboman yang dilakukan oleh pasukan koalisi internasional," ujar MSF.

MSF telah memperingatkan lokasi rumah sakit kepada pasukan Afghanistan dan AS beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu dilakukan untuk menghindari terprangkap dalam baku tembak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement