Selasa 03 May 2016 17:31 WIB

Uni Eropa Dukung Bebas Visa Schengen Bagi Turki

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Seorang wanita pengungsi Suriah bersama cucunya di sebuah kamp pengungsi di desa Azaz dekat perbatasan dengan Turki,Ahad (30/9).
Foto: Manu Brabo/AP
Seorang wanita pengungsi Suriah bersama cucunya di sebuah kamp pengungsi di desa Azaz dekat perbatasan dengan Turki,Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komisi Uni Eropa akan memberikan persetujuan bersyarat bagi Turki untuk bepergian tanpa visa ke daerah Schengen. Langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan Uni Eropa dan Turki terkait migran.

Dilansir BBC News, Selasa (3/5), Turki dan Uni Eropa sepakat Turki akan mendapatkan izin bebas visa ke negara-negara Schengen. Tapi untuk itu, Turki harus memenuhi sejumlah kriteria dari Uni Eropa. Selain itu, kesepakatan tersebut harus disetujui oleh Parlemen Eropa dan negara-negara anggota.

Uni Eropa khawatir, jika kesepakatan soal visa tak disetujui maka Turki tak akan mengendalikan migrasi di negaranya. Padahal selama ini masuknya ribuan migran dan pengungsi ke Uni Eropa melalui Turki dan Afrika Utara telah menyebabkan krisis politik di antara negara-negara Uni Eropa.

Turki telah memperingatkan jika tak diberi visa, yang memungkinkan akses otomatis ke zona Schengen bagi wisatawan negaranya hingga 90 hari, maka mereka akan mengakhiri kesepakatan soal migrasi.

Pengumuman resmi terkait kesepakatan ini akan disampaikan Komisi Eropa pada Rabu (4/5). Kesepakatan ini menurut The Telegraph merupakan bagian dari kesepakatan bantuan deportasi migran senilai enam miliar yang memukul Ankara. Kesepakatan bebas visa itu akan memungkinkan 75 juta warga Turki melakukan perjalanan ke zona Schengen.

Pejabat Eropa kini berebut menandatangani sebanyak mungkin klausa sebelum batas waktu Rabu, untuk membuat rekomendasi. Dilaporkan, Turki bahkan menyewa jet pribadi untuk mengajukan dokumen itu agar ditandatangani Dewan Uni Eropa.

Berdasarkan perjanjian Uni Eropa-Turki, migran yang tiba secara ilegal di Yunani sejak 20 Maret akan dikirim kembali ke Turki jika mereka tak mengajukan permohonan suaka atau jika klaim mereka ditolak. Namun Uni Eropa harus menerima migran lain yang telah mengajukan permohonan sah, untuk setiap migran Suriah yang dikembalikan ke Turki.  

 

Baca: Serangan Roket Turki, Dua Tentara dan Lima Kurdi Tewas

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement