Rabu 30 Nov 2016 06:18 WIB

Polisi Buru Penulis Surat Ancaman kepada Muslim AS

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Nur Aini
Muslim Amerika (ilustrasi)
Foto: Independent
Muslim Amerika (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Pihak berwenang di Los Angeles, AS, terus melakukan pencarian terhadap penulis serangkaian surat ancaman yang dikirim ke sejumlah masjid di wilayah itu. Warga yang menerima pesan ancaman serupa juga diminta untuk melapor kepada kepolisian setempat.

Sebelumnya, sempat beredar surat yang berisi ancaman dan ujaran kebencian terhadap umat Islam di AS. Dalam surat itu, sang penulis menyebut Muslim sebagai ‘anak setan’, juga ‘orang-orang hina dan kotor’.

Tak hanya itu, di dalam suratnya sang penulis misterius juga memuji presiden AS terpilih Donald Trump seraya bersumpah akan memperlakukan kaum Muslimin selayaknya Hitler memperlakukan orang-orang Yahudi. Hitler dikenal sebagai pemimpin Nazi Jerman yang membunuh jutaan kaum Yahudi pada masa Perang Dunia II.

Surat bermuatan penuh kebencian terhadap umat Islam itu dikirim ke tiga masjid di California, serta satu masjid di Georgia. Wakil Kepala Polisi Los Angeles, Michael Downing mengatakan, dua dari surat yang dikirim ke masjid di California memiliki cap pos tanggal 19 November 2016. “Saya meminta kepada masyarakat, siapa pun yang menerima surat seperti itu, tolong laporkan kepada kami,” ujar Kepala Divisi Kontraterorisme FBI, Stephen Woolery, seperti dikutip Alarabiyah, Selasa (29/11).

FBI pada awal November ini melaporkan, kejahatan kebencian terhadap Muslim di AS melonjak hingga 67 persen sepanjang 2016. Angka tersebut termasuk tertinggi sejak pascaserangan teror pada 11 September 2001 silam atau lebih dikenal dengan insiden 911.

Sementara, lembaga Uniform Crime Report mencatat, terdapat 257 kasus kejahatan anti-Muslim di AS pada tahun ini. Angka itu naik signifikan dibandingkan dua tahun lalu yang hanya berjumlah 154 kasus. Kasus kejahatan kebencian terhadap Muslim memang meroket sejak presiden terpilih Donald Trump gencar menyuarakan sentimen negatifnya tentang Islam dan kaum Muslimin dalam berbagai kampanyenya.

Bahkan, setelah Trump dinyatakan keluar sebagai pemenang dalam Pemilu AS 2016 lalu, kejahatan bernuansa kebencian semakin melonjak. Sejak 8 November lalu, ada lebih dari 100 insiden anti-Muslim yang dilaporkan di seluruh AS.

Baca juga: Wabah Kebencian Menyebar di Amerika Serikat Setelah Trump Menang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement