Selasa 30 May 2017 03:09 WIB

Trump Kecam Penyerangan Terhadap Pembela Muslim di Portland

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Hazliansyah
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: AP
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengutuk serangan brutal terhadap tiga pria yang membela remaja Muslimah yang diintimidasi dengan sikap dan ujaran anti-Islam. Insiden ini terjadi di sebuah kereta di Portland, Oregon, AS, pada Jumat (26/5) lalu.

"Serangan kekerasan di Portland pada hari Jumat tidak dapat diterima. Para korban berdiri untuk melawan kebencian dan intoleransi. Doa kami bersama mereka," kata Trump melalui akun Twitter-nya, seperti dilaporkan laman CNN, Senin (29/5).

Trump sebelumnya didesak untuk memberi pernyataan publik terkait penyerangan di Portland. Sebab sebagai presiden, Trump dinilai mengabaikan semangat toleransi yang diperjuangkan ketiga pria Portland ketika membela remaja Muslimah dari intimidasi anti-Islam.

Pada Jumat lalu, seorang pria bernama James Joseph Christian mengintimidasi dua gadis remaja, satu di antaranya adalah Muslim dan mengenakan hijab, di sebuah kereta di Portland. Ia berteriak kepada remaja Muslimah tersebut bahwa semua umat Islam harus mati.

Melihat kejadian tersebut, Namkai Meche, John Best, dan Cole Fletcher mencoba membela remaja Muslimah tersebut. Mereka mengatakan kepada Christian bahwa perkataan dan sikapnya tersebut sangat tidak patut dilakukan kepada seorang gadis remaja.

Namun ketiganya justru ditikam secara brutal oleh Christian dengan sebuah pisau. Namkai Meche dan John Best seketika tewas. Sedangkan Cole Fletcher harus dirawat di rumah sakit.

Christian akhirnya ditangkap kepolisian Portland sesaat setelah dia turun dari kereta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement