REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Apa yang dilakukan warga Korea Utara (Korut) di waktu senggang dan bagaimana rasanya tinggal di negara totaliter?

Menurut laporan media Korea Selatan, mayoritas kaum muda di Korut sedang berjuang mendapatkan makanan dan dipaksa putus sekolah untuk memasuki dunia kerja. Namun, orang-orang yang berasal dari latar belakang kaya tampaknya menikmati waktu senggang mereka dengan pergi ke gym dan minum di bar bersama lawan jenis.

Meski begitu, minum dengan teman sering dibayangi ketakutan membicarakan rezim Korut. Pergi ke bioskop juga kurang menyenangkan karena harus menonton satu film yang sama sebanyak enam kali karena tidak ada film lain yang diputar.

Sedangkan bermain video game terbatas pada Mario Kart yang dimainkan di konsol era 1980-an. Anna Fifield, seorang reporter untuk The Washington Post yang telah meliput urusan nasional di Korut selama satu dekade, ikut serta dalam sesi tanya jawab di Reddit.

Fifield telah mengunjungi Korut puluhan kali. Ia juga mewawancarai bibi dan paman Kim Jong-un, yang saat ini tinggal di Amerika Serikat. Menurutnya, tidak banyak yang berubah di negara itu sejak dia memimpin.

"Kehidupan di Korut tidak berubah dan begitu juga alasan orang untuk melarikan diri," kata Fifield seperti dilansir Independent, Kamis (23/11).

Ketika Kim Jong-un menjadi pemimpin, banyak warga Korea Utara berpikir kehidupan akan membaik. Tapi setelah enam tahun berkuasa, ia malah terbukti sama brutalnya dengan para pemimpin masa lalu. Kim adalah pemimpin tertinggi ketiga dalam dinasti Kim, yang didirikan oleh kakeknya Kim Il-sung.

Kerasnya Hidup Tentara Perempuan Korut

Ikuti Whatsapp Channel Republika