Rabu 10 Jan 2018 22:20 WIB

Korsel Desak Nuklir Korut Dilucuti

Rep: Rizkiyan Adiyudha/ Red: Budi Raharjo
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in tidak akan mengendurkan sanksi kepada Korea Utara (Korut). Dia menegaskan, sanksi akan terus dijatuhkan sebelum negara yang dipimpin Kim Jong Un itu menghentikan program nuklir mereka.

"Perbincangan dengan Korut sudah dimulai tapi karena isu nuklir belum terpecahkan maka kami akan terus menekankan sanksi internasional guna menjaga perdamaian," kata Presiden Moon Jae-in seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu (10/1).

Uji coba rudal keenam yang dilakukan Pyongyang tahun lalu ditambah serangkaian peluncuran rudal menguatkan alasan sanksi global yang terjadap Korut. Moon mengatakan, meningkatkan harmonisasi kedua negara bergantung pada niatan Korut untuk meninggalkan program nuklir mereka.

Terbukanya kembali komunikasi kedua negara itu ditandai dengan pengiriman delegasi Korut dalam ajang Winter Olympics di Korsel. Moon mengungkapkan, dialog yang telah dilakukan pada Selasa (9/1) merupakan langkah awal untuk memperbaiki hubungan kedua negara.

Moon mengatakan, pertemuan kedua negara tak lepas dari tekanan yang diberikan Amerika Serikat (AS) terhadap Korut. Sementara, pertemuan kedua Korea membahas keikutsertaan Korut dalam ajang kompetisi tersebut. Terakhir Korut ikut serta dalam ajang tersebut pada 1988 silam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement