Jumat 08 Dec 2017 06:26 WIB

Hamas Serukan Intifadah Lawan Kebijakan Trump

(File Foto) Suasana Dome of The Rock di kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Palestina beberapa waktu lalu. Pejabat senior Pemerintahan Trump mengabarkan Trump akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya ke kota tua ini.
Foto: Oded Balilty/AP
(File Foto) Suasana Dome of The Rock di kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Palestina beberapa waktu lalu. Pejabat senior Pemerintahan Trump mengabarkan Trump akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya ke kota tua ini.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) pada Kamis menyerukan intifadah (perlawanan rakyat) terhadap pengakuan AS atas Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Seruan tersebut dikeluarkan di tengah demonstrasi massa yang melanda seluruh Tepi Barat Sungai Jordn, Jalur Gaza dan Jerusalem Timur.

"Besok akan menjadi hari kemarahan rakyat dan peluncuran perlawanan di bawah nama Intifadah Kebebasan Jerusalem,'' kata pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, selama pidato terbuka.

Ia kembali menegaskan bahwa Jumat akan menjadi awal gerakan baru untuk memerangi rencana pendudukan Israel atas Tepi Barat dan Jerusalem.

"Trump akan menyesali keputusan ini," kata Haniyeh, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. Ia menegaskan "integritas Jerusalem bukan hanya Jerusalem Barat atau Timur".

Sementara itu, Haniyeh juga menyerukan pertemuan umum Palestina guna membahas situasi saat ini dan mencapai kesepakatan mengenai politik Palestina pada masa depan. Pemimpin Hamas tersebut, yang menggambarkan pengakuan AS sebagai titik balik dalam sejarah masalah Palestina, menekankan bahwa Jerusalem selalu telah menjadi sumber kemenangan, awal revolusi dan titip awal intifadah.

Ia juga kembali menyatakan Hamas takkan pernah mengakui keabsahan pendudukan Israel atas Wilayah Palestina. Pada Rabu, Trump secara resmi mengumumkan pengakuannya atas Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan keinginannya untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.

Pengumuman Trump memicu gelombang kemarahan dan kegeraman di kalangan rakyat Palestina. Berbagai kekuatan politik dan faksi Palestina mengumumkan pemogokan umum di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Jerusalem Timur, sementara sebagian pemrotes di Jalur Gaza membakar bendera AS dan gambar Trump.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement