Senin 11 Dec 2017 09:43 WIB

Yordania Kaji Kembali Kesepakatan dengan Israel

Unjuk rasa menentang putusan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Berlin, Jerman.
Foto: Hayoung Jeon/EPA-EFE
Unjuk rasa menentang putusan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel di Berlin, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Majelis Rendah Yordania pada Ahad (10/12) menyetujui usul mengkaji kembali kesepakatan perdamaian antara Yordania dan Israel setelah keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, kata Kantor Berita Yordania, Petra.

Majelis Rendah mengeluarkan keputusan tersebut selama sidang untuk membahas keputusan presiden AS dan konsekuensinya. Majelis Rendah menugaskan Komite Hukumnya untuk meneliti kembali semua kesepakatan dengan Israel termasuk Kesepakatan Perdamaian Wadi Araba 1994 yang ditandatangani Yordania dan Israel pada 1994.

Yordania yang dengan keras mengutuk keputusan AS dan menyuarakan penolakannya terhadap tindakan itu, menyaksikan beberapa demonstrasi oleh partai politik dan pegiat guna menentang keputusan AS tersebut.

Dalam sidang Ahad (10/12), Ketua Majelis Rendah Atef Tarawneh mengatakan Yordania akan terus melancarkan upaya menemukan penyelesaian bagi keputusan tersebut dan mempertahankan Yordania.

Tarawneh mengatakan pertemuan darurat akan diselenggarakan pekan ini oleh Organisasi Kerja Sama Islam di Turki dengan diikuti Yordania untuk menilai keadaan. Satu pertemuan direncanakan diadakan pada Senin (11/12) di Ibu Kota Mesir, Kairo oleh Parlemen Arab atas permintaan Jordania.

Anggota parlemen tersebut mengatakan persatuan di kalangan rakyat Yordania adalah kunci pada tahap ini untuk menangani tantangan saat ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement