Ahad 24 Dec 2017 03:30 WIB

Hindari Biaya, Keluarga Palestina Hancurkan Rumah Sendiri

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Seorang anak Palestina berdiri di depan rumahnya yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina.
Foto: EPA/Mohammaed Saber
Seorang anak Palestina berdiri di depan rumahnya yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Satu keluarga Palestina di Yerusalem Timur terpaksa menghancurkan rumah mereka sandiri untuk menghindari membayar biaya gusur kepada Pemerintah Israel di Kota Yerusalem saat Israel menggelar operasi peggusuran permukiman warga Palestina di sana.

Kantor berita milik Otoritas Palestina, Wafa, pada Sabtu (23/12) melansir, keluarga Abu Rajab terpaksa menghancurkan rumah mereka sendiri kawasan permukiman al-Bustan, di Silwan, Yerusalem Timur setelah Israel mengirimkan surat perintah penggusuran. Otoritas Israel di Yerusalem memberi dua opsi kepada keluarga Abu Rajab yakni menghancurkan rumah mereka sendiri atau menunggu otoritas Israel menggusur rumah mereka.

Bila penggusuran dilakukan Israel, keluarga Abu Rajab harus membayar biaya gusur. Otoritas Israel di Yerusalem mengklaim, rumah Abu Rajab dibangun tanpa izin dari Israel.

Gerakan anti penggusuran permukiman warga Palestina, Silwa menyatakan sudah 100 rumah di al-Bustan digusur dan 1.570 warga dituding mendirikan bangunan ilegal. Juru bicara, Fakhri Abu Diab, menyatakan, sengketa permukiman al-Bustan sudah berlangsung sejak 1970-an saat Israel berencana membangun taman nasional di sana.

Menurut LSM Israel, B'Tselem, Al-Bustan masuk dalam rencana tata kota Israel untuk dijadikan lahan terbuka sehingga Israel melarang adanya bangunan di sana. Warga Palestina di sana menghadapi tekanan penggusuran sejak 1980-an karena rumah mereka dianggap Israel tak memiliki izin.

Otoritas Israel di Yerusalem mulai menerbitkan surat edaran penggusuran al-Bustan pada 2005 sebagai bagian rencana Israel membangun Taman Raja Daud di Silwan dan di Basin Suci yang terhitung situs suci bagi umat Islam dan Kristen.

Silwan adalah satu dari sekian banyak area permukiman warga Palestina di Yerusalem Timur yang menjadi sasaran gelombang okupasi orang Israel. Hal itu membuat warga Silwan tergusur dan menanggung beban biaya penggusuran.

Berdasarkan dana PBB per 18 Desember 2017, ada 139 rumah milik warga Palestina yang digusur Israel di Yerusalem Timur sepanjang 2017. Itu membuat setidaknya 228 warga Palestina terusir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement