Sabtu 30 Apr 2016 07:09 WIB

Sejarah Hari Ini: Adolf Hitler Bunuh Diri

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Adolf Hitler
Foto: myfirstclasslife.com
Adolf Hitler

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 30 April 1945, saat tengah bersembunyi di sebuah bunker di bawah markasnya di Berlin, Jerman, tokoh Nazi Adolf Hitler bunuh diri dengan menelan racun sianida dan menembak kepalanya sendiri.

Sejak 1943, Jerman semakin jelas berada di bawah tekanan pasukan Sekutu. Kemudian pada Juni 1944, tentara Sekutu Barat mendarat di Normandy, Prancis, dan mulai berupaya masuk ke Berlin.

Pada Juli 1944, beberapa komandan militer Jerman mengakui kekalahannya dan diminta untuk melengserkan Hitler dari kekuasaan. Namun, upaya mereka untuk membunuh Hitler gagal. Sebagai pembalasan, Hitler mengeksekusi lebih dari 4.000 orang dari bangsanya.

Pada Januari 1945, saat Berlin dikepung oleh Uni Soviet, Hitler melarikan diri dan hidup di bunker untuk menjalani hari-hari terakhirnya. Namun, Hitler masih bisa memberikan perintah dan bertemu dengan anak buahnya seperti Hermann Goering, Heinrich Himmler, dan Josef Goebbels. Dia juga menikah dengan kekasih lamanya Eva Braun hanya dua hari sebelum bunuh diri.

Dalam wasiat terakhirnya, Hitler menunjuk Admiral Karl Dönitz sebagai kepala negara dan Goebbels sebagai kanselir. Dia kemudian pensiun ke tempat pribadinya dengan Braun. Ia dan Braun meracuni diri mereka sendiri dan anjing mereka. Hitler juga menembak dirinya dengan pistol.

Jasad Hitler dan Braun dikremasi di taman kanselir. Ketika Uni Soviet mencapai kanselir, mereka membuang abu Hitler. Hanya delapan hari kemudian. Pada 8 Mei 1945, pasukan Jerman mengakui menyerah tanpa syarat.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : BBC, History.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement