Rabu 28 Sep 2016 10:09 WIB

Pemerintah Rezim Assad Luncurkan Serangan Besar ke Aleppo

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan di Aleppo
Foto: The Independent
Serangan di Aleppo

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pasukan Pemerintah Suriah meluncurkan serangan darat di beberapa sektor di wilayah timur Aleppo, Selasa (27/9). Serangan yang menargetkan kelompok oposisi di negara itu merupakan yang terbesar setelah kesepakatan gencatan senjata, ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia runtuh.

AS mengatakan serangan baru ini membuktikan Presiden Suriah Bashar Al Assad dan sekutunya, Rusia telah menghancurkan upaya perdamaian internasional. Dalam satu pekan belakangan, gencatan senjata dilakukan untuk mengakhiri konflik selama enam tahun di negara itu.

Menurut AS, Pemerintah Suriah dan Rusia sedang melakukan kejahatan perang dengan menyerang warga sipil. Selain itu, bantuan kemanusiaan kepada mereka yang berada di wilayah pertempuran juga sulit disalurkan.

Lebih dari 250 ribu warga sipil diyakini terperangkap di dalam wilayah yang dikuasai oposisi. Selama beberapa hari terakhir, pasukan pemerintah telah meluncurkan serangan udara dan membuat ratusan orang tewas dan banyak lainnya terluka.

Belum lagi, di bantuan medis di wilayah-wilayah tersebut sangat terbatas. Menurut keterangan Organisasi kesehatan Dunia (WHO), hanya sekitar 30 dokter yang ada di wilayah timur Aleppo. Jumlah itu sangat minim, mengingat banyak orang yang memerlukan bantuan.

Baca juga, Surat Dokter Aleppo ke Obama yang Menyentuh Hati.

"Jalur untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan yang aman harus dibentuk sesegera mungkin agar warga yang sakit dan terluka dapat dievakuasi," ujar pernyataan WHO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement