Kamis 12 Apr 2018 07:19 WIB

Trump Minta Raja Salman Akhiri Krisis Teluk

Penyelesaian krisis penting untuk menghadapi ancaman Iran di kawasan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Raja Salman dan Donald Trump
Foto: Mardiah/Republika
Raja Salman dan Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan telah melakukan pembicaraan via telepon dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud pada awal bulan ini. Dalam percakapannya, Trump meminta Raja Salman segera mengakhiri krisis Teluk dengan Qatar yang telah berlangsung hampir setahun.

"Fokus presiden (Trump) selalu pada Iran dan program nuklir serta rudalnya yangmengancam semua negara Teluk, termasuk Israel. Dan ia menekankan bahwaperseteruan yang dialami oleh Saudi dan Uni Emirat Arab tidak masuk akal," kata seorang pejabat AS yang mengetahui tentang percakapan Trump dengan Raja Salman pada Rabu (11/4).

 

Baca juga, Erdogan Ikut Mediasi Konflik Qatar dan Saudi.

 

Seorang pejabat Pemerintah AS lainnya mengonfirmasi percakapan via telepon antara Trump dengan Raja Salman. Menurutnya, dalam panggilan telepon tersebut, Trump bersikeras agar krisis Teluk segera diselesaikan. Sebab penyelesaian krisis sangat penting untuk menghadapi ancaman Iran di kawasan tersebut.

Sebelumnya Trump juga telah mendesak Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohamed bin Salman untuk mencari solusi krisis Teluk dengan Qatar. Hal tersebut ia lakukan ketika Pangeran Mohammed mengunjungi AS beberapa waktu lalu.

"Trump akan mendesak Saudi mengambil peran kepemimpinan kunci di wilayah Teluk danmendorong mereka untuk memindahkan perselisihan ini ke depan," kata seorang pejabat senior Gedung Putih pada 20 Maret lalu.

Pada 5 Juni 2017 Arab Saudi, Mesir,Bahrain, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.Keempat negara tersebut memblokade seluruh akses dari dan menuju Qatar.

Hal itu dilakukan karena keempat negara menuduh Qatar menjadi pendukung dan penyokong kelompok ekstremis dan teroris di Teluk. Tuduhan tersebut pun segera dibantah oleh Doha.

Belakangan negara-negara Teluk mengajukan13 tuntutan kepada Qatar. Tuntutan tersebut harus dipenuhi bila Qatar ingin terbebas dari blokade dan embargo. Namun Qatar telah menyatakan bahwa poin-poin dalam tuntutan tersebut tidak realistis dan mustahil dipenuhi.

Adapun tuntutan tersebut antara lainmeminta Qatar memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, menghentikanpendanaan terhadap kelompok teroris, dan menutup media penyiaran Aljazirah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement