REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Pemimpin Libya, Muammar Qaddafi, sembilan anggota keluarganya, dan enam anggota lainnya dari kalangan dekatnya, akan menghadapi larangan perjalanan internasional, menurut satu rancangan sanksi-sanksi PBB yang diusulkan akan divoting pada Sabtu.
Semua aset yang dimiliki oleh Gaddafi, putranya Saif al-Islam Gaddafi dan empat anggota keluarga lainnya akan dibekukan, menurut draf sanksi resolusi Dewan Keamanan PBB itu, yang diperoleh oleh Reuters.
Rancangan resolusi itu diperkirakan akan diambil keputusan setelah Dewan Keamanan membuka sidangnya kembali pada pukul 20:00 waktu setempat.
Sementara itu, Amerika Serikat pada Jumat mengatakan, mereka akan menjatuhkan sanksi dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Libya ketika pasukan keamanan Muamar Gaddafi meningkatkan upaya untuk menghancurkan demonstrasi yang meluas terhadap pemerintahannya.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan AS telah menangguhkan operasi kedutaannya di Tripoli dan akan menarik semua stafnya. Washington juga akan mendahului dengan sanksi sepihak, yang akan dikoordinasikan dengan sekutu-sekutunya dan pihak lainnya.
Carney menyatakan keabsahan Gaddafi "telah menurun hingga nol" dan ia telah kehilangan kepercayaan rakyat Libya. Carney menyatakan sanksi itu akan dirampunkan dalam waktu dekat tapi tidak menyebutkan secara khusus kapan, atau langkah-langkah pembatasan apa yang akan diterapkan.
"Kami akan memprakarsai serangkaian langkah pada tingkat unilateral dan multilateral untuk menekan rezim di Libya agar menghentikan pembunuhan atas rakyatnya sendiri," katanya, setelah pasukan pemerintah Libya menembak mati demonstran dalam bentrokan di ibukota Tripoli.