Kamis 27 Oct 2011 09:57 WIB

Putin Kecam Tayangan Jelang Kematian Qaddafi

Tampak pistol dalam posisi siap tembak di sisi kanan kepala Muammar Qaddafi
Foto: Daily Mail
Tampak pistol dalam posisi siap tembak di sisi kanan kepala Muammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Rabu, mengecam cara media dunia meliput kematian pemimpin Libya yang digulingkan Muammar Qaddafi. "Hampir seluruh keluarga Qaddafi dibunuh. Mayatnya ditunjukkan pada semua saluran TV dunia. Itu tak mungkin untuk melihatnya tanpa muak," kata Putin pada pertemuan dewan koordinasi Front Seluruh Masyarakat Rusia.

Qaddafi, yang memerintah Libya selama 42 tahun, meninggal tak lama setelah ditangkap hidup-hidup oleh para pejuang Dewan Transisi Nasional (NTC) di dekat kota asalnya, Sirte, pada pekan lalu. Putin mengatakan kepada wartawan seharusnya mereka menyadari apa yang telah lakukan ketika mereka menunjukkan rekaman-rekaman tersebut.

Sementara itu salah seorang pejabat NTC mengatakan, Muamar Qaddafi dan anaknya Mu'tassim dikubur pada Selasa di suatu lokasi tersembunyi di gurun. Bersama sekutu Barat yang gelisah bahwa Qaddafi disiksa dan ditembak setelah berhasil ditangkap pada Kamis, pasukan NTC kemudian menaruh tubuhnya di dalam lemari pendingin dan memamerkannya sambil mempertimbangkan tindakan selanjutnya, hingga tubuhnya membusuk dan memaksa mereka menutup pintu pendingin tersebut pada Senin.

"Qaddafi dan anaknya Mu'tassim dikubur saat subuh di suatu lokasi tersembunyi secara terhormat. Kami akan memberikan rinciannya nanti," kata seorang pejabat senior pemerintahan sementara. Salah satu anggota militer di Misrata, tempat mayat Qaddafi dipamerkan dalam lemari es penyimpan daging, memebenarkan pemakaman tersebut.

Pembunuhan pria yang selama ini dikenal sebagai orang kuat Libya berusia 69 tahun tersebut di tanah kelahirannya Sirte, merupakan akhir dari peperangan yang telah berlangsung selama delapan bulan dan kekosongan kekuasaan selama dua bulan sejak pasukan NTC menguasai Tripoli.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement